Gubernur Kalteng: Awal Tahun 2020 Mulai Antisipasi Karhutla

Konten Media Partner
4 November 2019 19:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat diwawancarai awak media terkait penanganan karhutla tahun 2020, Senin 4 November 2019.(Foto: Diskominfo)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat diwawancarai awak media terkait penanganan karhutla tahun 2020, Senin 4 November 2019.(Foto: Diskominfo)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, PALANGKA RAYA-Bencana kebakaran hutan dan lahan tahun 2019 sudah berakhir. Kabut disana dan disini sudah tidak terjadi. Masyarakat Kalteng sudah dan sedang menikmati udara segar dan langit biru.
ADVERTISEMENT
Terhadap karhutla yang seolah menjadi bencana tahunan, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menegaskan agar pemerintah baik kabupaten/kota maupun provinsi serta sejumlah pihak terkait melakukan antisipasi sedini mungkin terjadinya karhutla di Provinsin Kalimantan Tengah tahun 2020 mendatang.
"Sekarang ini kebakaran sudah mulai berkurang karena sudah masuk musim hujan. Saya harapkan jangan terlalu lengah dengan keadaan sehingga kita tunggu kebakaran terjadi dulu baru kita bergerak," ujar Sugianto Sabran dalam rapat evaluasi penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Senin 4 November 2019.
"Kita akan memperkuat upaya-upaya pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi karhutla 2020 mendatang. Dan itu dimulai sejak bulan Januari 2020,"ujar Sugianto.
Salah satu kebakaran hutan dan lahan di Taman Nasional Sebangau tahun 2019.(Foto: Taman Nasional Sebangau)
Lebih jauh dirinya meminta agar pendataan daerah-daerah rawan terjadinya krbakaran harus dilakukan sedetail mungkin sehingga memudahkan dilakukannya pengontrolan ataupun pengawasan yang teratur.
ADVERTISEMENT
"Yang paling rawan terbakar itu dimana, apa upaya pencegahannya dan lain sebagainya. Itu yang harus menjadi fokus," jelasnya.
Sementara itu, dirinya juga meminta agar personil reaksi cepat penanganan karhutla dimantapkan dan dilengkapi dengan peralatan yang memadai.
"Optimalkan keterlibatan masyarakat yang selama ini sudah dilatih. Lengkapi alatnya dan sedikan anggaran operasional, sehingga mereka bisa mendukung reaksi cepat jika ada kebakaran. Jangan biarkan kejadian kebakaran membesar baru dipanggil," pungkasnya.
Salah satu kebakaran hutan dan lahan di Taman Nasional Sebangau tahun 2019.(Foto: Taman Nasional Sebangau)
Dalam rapat evaluasi yang dihadiri oleh sejumlah instansi terkait disepakati empat point yang harus dilaksanakan dalam mencegah terjadinya karhutla tahun 2020.
Adapun keempat point tersebut: Pertama, Anggaran yang disedikan kabupaten/kota melalui APBD murni dan belanja tidak terduga.
Kedua, upaya-upaya pencegahan yang dilakukan tahun 2020, dilaksanakan mulai bulan Januari.
ADVERTISEMENT
Ketiga, upaya-upaya kesiapsiagaan yang dilakukan tahun 2020, diprioritaskan pada wilayah-wilayah tingkat bahaya atau kerawanan tinggi.
Keempat, Penetapan keadaan darurat bencana karhutla secara tepat, bupati/wali kota memantapkan pedomannya sehingga tidak ragu dalam penetapannya.(Arnoldus)