Harga Sayur Naik, Emak-Emak Menjerit

Konten Media Partner
12 Mei 2019 12:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Kobar Hj Nurhidayah bersama Anggota DPR RI Hamdhani saat membuka Pasar Palagan Sari. (FOTO: Joko Hardyono)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Kobar Hj Nurhidayah bersama Anggota DPR RI Hamdhani saat membuka Pasar Palagan Sari. (FOTO: Joko Hardyono)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Sejumlah harga kebutuhan bahan pokok di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mulai naik pertengahan puasa ini. Kenaikan harga-harga kebutuhan pokok tak terbendung. Seperti cabai, ayam potong segar, dan sejumlah komoditas sayur-mayur terus merangkak naik. Bahkan sejumlah komoditas pangan tersebut mengalami beberapa kali kenaikan.
ADVERTISEMENT
Di Pasar Indra Sari, Kelurahan Baru, misalnya, harga sayur bayam misalnya mengalami kenaikan dari Rp10 ribu menjadi Rp 25 ribu per ikatnya. Kenaikan harga ini pun diakui pedagang akibat harga dari pemasok sudah tinggi. Belum lagi beberapa komoditas sayur dan lainnya yang didatangkan dari Pulau Jawa. "Harga dari Jawa sudah naik, jadi ke perantara sudah tinggi," kata Imah , pedagang sayuran di Pasar Indra Sari, Kelurahan Baru, Minggu (12/5).
Imah menyebutkan, sejauh ini ketersediaan pasokan masih mencukupi hingga sebulan ke depan. Untuk harga ayam potong segar juga terjadi beberapa kali kenaikan dalam beberapa pekan terakhir. Misalnya, dari Rp 35 ribu naik menjadi Rp 40 ribu per kg.
"Harga daging ayam tidak pasti, kadang naik, kadang turun tapi beberapa terakhir harga daging ayam Rp 40 ribu," ujar Imah.
ADVERTISEMENT
Imah menyebutkan, tidak hanya harga cabai dan ayam potong segar yang mengalami kenaikan, tapi harga tomat pun mengalami kenaikan. Kini harga tomat dijual Rp 14 ribu dari semula Rp 9 ribu per kg.
Selain itu, bawang putih Rp 45 ribu per kg, bawang merah Rp 38 per kg, sayur bayam Rp. 25 ribu per ikat, wortel Rp 16 ribu per kilo, lombok Rp 30 ribu per kilo dan tomat Rp 14 ribu per kilo.
Diakuinya, akibat tingginya harga komoditas tersebut, para penjual kerap mendapatkan protes dari pembeli. Sebab kenaikan tersebut memberatkan mereka. "Komplain pasti. Bahkan pembeli minta kalau harganya bisa normal kembali," ungkapnya.
Harga naik tentu saja menjadi keresahan bagi para ibu rumah tangga, seperti Dara misalnya yang sehari - hari berbelanja di Pasar Indra Sari mengaku tidak heran soal kenaikan harga dipasar. "Tidak kaget harga naik, artinya harus pintar - pintar nawar aja, karena yang dibeli juga banyak, biasanya diatas jam 10 malam pasar disini rame dan harga jauh lebih murah dibandingkan kita berbelanja di pagi hari, sayurnya juga segar segar," pungkas Dara. (Fiyya)
ADVERTISEMENT