Jembatan Penghubung di Desa Keraya Terputus

Konten Media Partner
12 Juni 2019 18:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Warga Bersama BPBD dan DPUPR Swadaya Memperbaiki Jembatan Putus

Kondisi jembatan penghubung Desa Keraya dan Desa Sebuai terputus. (Foto: warganet)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi jembatan penghubung Desa Keraya dan Desa Sebuai terputus. (Foto: warganet)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Setelah dilanda hujan beberapa hari terakhir, jembatan kayu yang sudah cukup tua perbatasan RT.01 dan RT.02, Desa Keraya, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah terputus, Rabu (12/6).
ADVERTISEMENT
Akibatnya, jalan penghubung antar Desa Keraya dan Desa Sebuai yang berada di tepi pantai ini sempat terputus dan masyarakat tidak bisa lewat untuk beberapa saat. Kendati demikian, untuk penanganan darurat, dengan bertindak cepat, warga bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kobar dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar langsung memperbaiki jembatan tersebut agar bisa dilewati warga.
Warga bersama BPBD dan PUPR Kobar memperbaiki jembatan terputus. (Foto: BPBD Kobar)
Kepala BPBD Kobar Petrus Riendra menyampaikan, jembatan yang terputus tersebut selain memang usianya sudah tua juga pengaruh cuaca hujan dengan intensitas cukup tinggi beberapa hari terakhir ditambah dengan ombak yang cukup tinggi menghantam jembatan tersebut.
"Karena hujan kemarin sampai pagi, ditambah lagi ombak laut naik," ujar Petrus, Rabu (12/6).
Sementara itu, Plt Kepala DPUPR Kobar Juni Gultom menyampaikan, jembatan yang terputus tersebut langsung diperbaiki warga sekitar dengan membuat jembatan dari potongan batang kayu yang kemudian di timbun dengan tanah.
ADVERTISEMENT
"Sekarang ini sudah bisa dilewati, untuk penanganan darurat sementara," tandasnya.
Juni menambahkan, jembatan tersebut akan diganti dengan box culvert pada anggaran perubahan tahun 2019 ini atau pada tahun 2020 mendatang. "Kalau memungkinkan perubahan anggaran atau tahun 2020," pungkasnya. (Joko Hardyono)