IMG-20190922-WA0063.jpg

Kala 'Gundala' dan 'Superman' Hibur Warga Panti di Tengah Kabut Asap

22 September 2019 19:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gundala dan Superman berkunjung ke Panti Asuhan Muhammadiyah, Pangkalan Bun. (Foto: Fiyya)
zoom-in-whitePerbesar
Gundala dan Superman berkunjung ke Panti Asuhan Muhammadiyah, Pangkalan Bun. (Foto: Fiyya)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Kabut dan bau asap masih menyelimuti Panti Asuhan Muhammadiyah, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Minggu pagi (22/9). Namun, itu tak menyurutkan semangat anak-anak dan remaja di panti tersebut untuk bermain bersama Gundala dan Superman.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan Abimana Aryasatya yang berada di balik topeng Gundala. Orang berkostum Superman itu juga bukan Henry Cavill. Meski begitu, kehadiran mereka sudah cukup menghibur para warga panti.
Agus Widanarko alias Danar adalah pria asal Sukoharjo yang mengenakan kostum Gundala. Sebelumnya, ia dan rekan-rekannya baru saja selesai mengunjungi Kabupaten Sukamara.
Ya, mereka menjadi superhero peduli korban kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada salah satu SDN di Sukamara. Tujuan mereka adalah memberikan keceriaan dan menghapus trauma kepada anak-anak korban karhutla.
Danar punya alasan tersendiri mengapa ia memilih Panti Asuhan Muhammadiyah untuk dikunjungi, karena dulunya ia pernah tinggal dan di panti asuhan.
"Panti asuhan ternyata menyadarkan saya dari gelapnya dunia yang saya jalan saat itu, awalnya saya cuek aja dengan adanya panti malah tidak peduli sama sekali," cerita Danar.
ADVERTISEMENT
Selain menghibur anak-anak panti dengan bernyanyi, Danar juga menyempatkan memberikan wejangan kepada generasi penerus bangsa ini untuk tidak pernah mencoba atau berurusan dengan narkoba dan sejenisnya, di zaman saat ini ilmu agama sangatlah penting dalam mengontrol diri.
Dibuka dengan lagu 'Tombo Ati' milik Opick, anak anak panti mulai bernyanyi dan tertawa melihat tingkah laku duo superhero tersebut. Danar juga sempat menceritakan perjalanan kelamnya ditahun 2004 di mana ia bekerja di bidang event organizer di Solo.
Ia juga bergabung bersama tim manajemen sejumlah artis yang sering manggung di diskotik di Solo, Jakarta, dan sekitarnya. Selain mengenal musik ia juga mengenal minuman keras, narkoba hingga perempuan. Singkat cerita Danar hidup di antara pemakai narkoba.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2007, diskotik dinyatakan ditutup, pada saat itu bertepatan dengan Ramadan. Ia pun memilih untuk pulang kampung ke Sukoharjo. Di kampung, ia bergabung bersama kelompok sholawatan dan mengenal sejumlah ustaz, Danar juga mengidolakan Ustaz Jefry Al Buchori yang dulunya pecandu narkoba dan bertobat menjadi pemuka agama.
Saat ini, Danar masih tercatat sebagai pegawai di Badan Narkotika Kabupaten Sukoharjo. Ia menjadi penyuluh anti narkoba ke komunitas-komunitas anak muda dan memberikan juga memberikan motivasi.
Danar juga prihatin terhadap musibah yang terjadi di Kobar, Karhutla ternyata sangat berdampak besar bagi warga Kotawaringin Barat terutama bagi kesehatan. (Fiyya)
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten