Kasus HIV/AIDS di Kotawaringin Barat bak Fenomena Gunung Es

Konten Media Partner
14 November 2022 10:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat koordinasi Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Kobar di ruang rapat Sekda, Senin (14/11/2022). Foto: Lukman Hakim/InfoPBUN
zoom-in-whitePerbesar
Rapat koordinasi Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Kobar di ruang rapat Sekda, Senin (14/11/2022). Foto: Lukman Hakim/InfoPBUN
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Kasus HIV-AIDS di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, bak fenomena gunung es. Jumlah pasti pengidap penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang kekebalan tubuh ini tidak dapat diketahui secara persis.
ADVERTISEMENT
Namun berdasarkan data Dinas Kesehatan Kobar, jumlah orang dengan HIV-AIDS (ODHA) yang pernah mendapat pengobatan ARV dari pemerintah pada tahun 2022 sebanyak 144 orang. Angka ini cenderung mengalami peningkatan selama 4 tahun belakangan.
Hal tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Kobar di ruang rapat Sekda, Senin (14/11/2022) yang dipimpin Plt Sekda Kobar Juni Gultom diwakili Asisten 3 Setda Kobar Syahrudin.
Rapat ini dihadiri pula oleh Kepala Dinkes Kobar Achmad Rois, Perwakilan PMI Kobar, Sekretaris KPAD Kobar Aspan, Kasat Binmas Polres Kobar IPTU Dwi Gatot Asmoro dan sejumlah SOPD di lingkungan Pemkab Kobar.
"Virus HIV-AIDS bahaya laten yang susah kita pantau. Jangan-jangan fenomenanya seperti gunung es. Ini perlu kita tanggulangi bersama dan perlu kerja sama antar lini," ucap Asisten 3 Setda Kobar Syahrudin.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Dinkes Kobar Achmad Rois melalui Kabid PKP Jhonferi Sidabalok mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan penanggulangan HIV/AIDS, baik dari segi pencegahan maupun penanganannya.
"Pemerintah daerah menyiapkan 18 fasilitas kesehatan dan 3 rumah sakit untuk pelayanan pengobatan ARV untuk ODHIV sekaligus screening. Saat ini kita menyiapkan puskesmas Kumai dan Puskesmas Riam Durian," ujar dia.
Dia menerangkan bahwa sejatinya pengidap HIV-AIDS tidak akan menularkan virus kepada pasangannya asalkan rutin mendapat pengobatan ARV. Dia juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap pengidap HIV-AIDS.
"Yang perlu disebarluaskan kepada masyarakat bahwa orang dengan HIV bisa tidak menularkan ke pasangannya apabila berobat secara teratur. Masyarakat perlu diedukasi agar tidak melakukan diskriminasi terhadap mereka," terang Jhonferi.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, sambung Jhonferi, dari jumlah 144 orang ODHA di Kobar, 27 orang di antaranya keluar (drop out) dari pengobatan ARV tanpa ada alasan yang jelas, sehingga perlu upaya agar mereka kembali rutin berobat.
"ODHIV lost to follow up sebanyak 27 orang. Ini harus diajak kembali agar kembali minum ARV. Di sini lah peran KPAD," imbuh dia.
Rencananya pada tanggal 1 Desember mendatang, Pemkab Kobar bakal mengadakan peringatan hari AIDS se-dunia sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat.