Kasus Varian Corona B1617 Asal India Sudah Masuk di Kalteng

Konten Media Partner
9 Mei 2021 15:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul.
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul.
ADVERTISEMENT
PALANGKA RAYA- Beredarnya informasi terkait adanya kasus varian baru Corona B.1.617 asal India di media sosial mendapat respon dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Minggu (9/5).
ADVERTISEMENT
Dalam rilis yang diterima oleh awak media ini diterangkan bahwa pada tanggal 19 dan 20 Maret telah diambil sampel dari pasien COVID-19 yang diduga berasal varian baru virus COVID-19. Ketiga sampel tersebut selanjutnya pada tanggal 27 Maret 2021 dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI) untuk dilakukan pemeriksaan. Ketiga sampel tersebut berasal dari pasien di Palangka Raya.
"Laboratorium Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI telah melakukan pemeriksaan sampel tersebut dan dinyatakan positif sebagai varian B.1.617 SARS-Cov-2," ujar Suyuti.
Suyuti melanjutkan bahwa pada tanggal 8 Mei 2021, Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng kembali mengirim enam sampel pasien COVID-19 yang berasal dari Kabupaten Kapuas sebanyak 4 sampel, Kabupaten Kotawaringin Timur sebanyak 1 sampel dan Kabupaten Kotawaringin Barat 1 sampel.
ADVERTISEMENT
"Sampel Kobar, Kotim dan Kapuas belum ada," ujar Suyuti.
"Hasil komunikasi Kadinkes Provinsi Kalteng dengan Kepala Laboratorium Litbangkes Kementerian Kesehatan RI didapatkan informasi bahwa hasil pemeriksaan yang beredar melalui media sosial merupakan hasil pemeriksaan resmi," terangnya.
"Hasil tersebut masih merupakan laporan pendahuluan yang dimaksudkan sebagai bahan paparan Menteri Kesehatan RI. Ketujuh, hasil pemeriksaan selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan pelacakan epidimiologis dan pemeriksaan serologis," tambahnya.
Mantan Direktur RSJ Kalawa Atei itu menegaskan bahwa sampai saat ini pemberitahuan resmi hasil pemeriksaan dari Kementerian Kesehatan RI belum diterima Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah.