Kebutuhan Pasokan Bibit Ikan Budidaya di Kobar Capai 60 Juta Ekor

Balai Benih Ikan (BBI) Pinang Merah yang dikelola oleh Dinas Perikanan Kobar. Foto: IST/InfoPBUN

InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Kebutuhan bibit ikan budidaya di kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, cukup tinggi. Rata-rata dalam setahun mencapai angka 60 juta ekor, terutama jenis bibit ikan nila, ikan mas, lele dan ikan patin.

Saat ini sebagian besar pasokan bibit ikan tersebut masih didatangkan oleh pembudidyaa lokal dari luar daerah, sisanya berasal dari Balai Benih Ikan (BBI) milik pemda dan pasokan dari Unit Pembibitan Rakyat (UPR) yang ada di Kobar.

"Total kebutuhan bibit kita dalam setahun bisa sampai 60 juta ekor. BBI baru mampu memasok 1 sampai 2 juta ekor dan UPR 5 sampai 8 juta ekor. Karena pasokan kita kurang, mereka mengambil ke luar daerah. Sebenarnya peluang masih terbuka lebar," kata Kepala Dinas Perikanan Kobar Hepy Kamis.

Hepy melanjutkan, pihaknya berupaya memaksimalkan produksi bibit melalui BBI, namun kini masih terkendala ketersediaan anggaran untuk pengembangan lebih lanjut. Ia juga berharap pengusulan rencana pembangunan BBI baru bisa disetujui oleh pengambil kebijakan.

"Saya sudah survei, ada beberapa titik lokasi yang ccok dibangun. BBI dalam setahun bisa menyumbang sampai Rp300 juta buat pendapan asli daerah," sambung dia.

Di samping itu, kata dia, tingginya kebutuhan bibit ikan ini bisa menjadi peluang usaha bagi masyarakat. Namun dalam proses pembibitan diwajibkan menggunakan ikan indukan yang bersertifikasi.

"Kita baru bisa memenuhi 10 persen dari total kebutuhan. Potensi ini bisa dimanfaatkan masyarakat, tapi parent stock yang berkualitas," tukas Hepy Kamis.

Besarnya kebutuhan bibit ikan ini tidak terlepas dari tingkat konsumsi ikan di Kobar. Dalam setahun rata-rata per orang masyarakat Kobar mengkonsumsi sebanyak 55 kg per tahun. Namun angka masih rendah jika dibandingkan dengan tingkat konsumsi ikan nasional di kisaran 56,3 kg per tahun.