news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kecelakaan Adu Banteng, Dua Pengendara Tewas

Konten Media Partner
5 Oktober 2019 20:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua kendaraan korban dalam keadaan rinsek bagian depan. (Foto: IST)
zoom-in-whitePerbesar
Dua kendaraan korban dalam keadaan rinsek bagian depan. (Foto: IST)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Kecelakaan maut adu banteng melibatkan dua kendaraan roda dua terjadi di Jalan Utama Pasir Panjang, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng, sekira pukul 09.00 WIB, Sabtu (5/10) melibatkan dua pemotor meninggal dunia di lokasi kejadian kecelakaan.
ADVERTISEMENT
Menurut Kasatlantas Polres Kobar AKP Marsono menyebutkan, kejadian tersebut antara sepeda motor jenis Honda Supra X warna hitam dengan plat KH 6529 GB yang dikendarai oleh Agung Nurcahaya Ulumudin (40) warga Jalan Pelita, RT.01, Kelurahan Candi, Kecamatan Kumai adu banteng (perkenaan depan). "Dengan sepeda motor jenis Honda Supra Fit warna hitam plat nomor KH 5510 WL yang dikendarai oleh Ahmad Ishomudin (19) warga warga Jalan A. Yani KM 4, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan," ujar Marsono.
Marsono menerangkan, kecelakaan maut tersebut berawal sewaktu motor Supra X yang dikendarai Agung sendirian berjalan dari arah Kumai menuju Pangkalan Bun. Sesampainya di Jalan Utama Pasir Panjang, bermaksud mendahului kendaraan yang ada di depannya dengan mengambil jalur kanan.
ADVERTISEMENT
"Pada saat bersamaan dari arah berlawanan berjalan motor Supra Fit dikendarai Ahmad sendirian, karena jarak yang dekat sehingga terjadi tabrakan dengan perkenaan depan depan," terang Marsono.
Atas kejadian tersebut mengakibatkan Agung mengalami luka dibagian kepala dan luka sobek dibagian tangan sebelah kiri serta meninggal dunia di lokasi kejadian. Sedangkan Ahmad mengalami luka sobek dibagian kaki sebelah kanan dan meninggal dunia di lokasi kecelakaan.
"Kerugian material mencapai Rp 4 juta, pagi hari cuaca cerah, jalan menikung beraspal, marka jalan ada garis tidak terputus, lalu lintas sepi," pungkasnya. (Joko Hardyono)