Kecelakaan Kerja, Terseret Tali Alat Pengambil Sampel Limbah

Konten Media Partner
14 Juli 2019 21:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Fatur Rahman (34) Operator Proses karyawan PT Gunung Sejahtera Dua Indah (PT GSDI) grup Best Agro PT Astra Agro Lestari meninggal dunia setelah terpeleset akibat terseret tali untuk mengambil sampel limbah hasil pengolahan sawit. Kecelakaan kerja tersebut terjadi di Desa Sungai Bengkuang, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kobar, Jumat (12/7).
ADVERTISEMENT
Kapolsek Pangkalan Banteng Iptu Waris Waluyo menyampaikan, bahwa kejadian itu murni laka kerja. Pasalnya tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. "Murni kecelakaan kerja, bukan tindak kriminal atau kesengajaan yang mengarah ke pembunuhan," ujar Waris, Minggu (14/7).
Menurutnya dari pemeriksaan jenazah korban didapati tali pengikat alat untuk mengambil sampel limbah yang terikat pada pinggang korban kuat dugaan saat itu korban sengaja mengikatkan tali itu ke tubuhnya.
"Padahal kalau menurut aturan kerjanya tidak demikian, tali harus terbebas dan tidak boleh diikatkan ke badan. Ya namanya mungkin sudah jalannya korban, kita tidak tahu rencana Tuhan," ungkapnya.
Waris menjelaskan bahwa alat untuk mengambil sampel itu terbuat dari besi dan cukup berat. Kuat dugaan, korban terpeleset setelah tertarik tali ketika alat pengambil sampel itu dilemparkan ke arah kolam limbah.
ADVERTISEMENT
"Dari hasil olah TKP ditemukan tali alat pengambil sampel limbah terlilit di badan Fatur Rahman, sehingga tertariklah ke dalam kolam penampungan limbah," tandasnya.
Usai ditemukan, jasad korban kemudian dievakuasi sekitar pukul 09.30 WIB dan langsung di bawa ke RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun untuk dilakukan visum.
"Dari keterangan saksi di lapangan juga mengatakan hal serupa namun kita tetap melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," tandasnya.
Sementara itu, keterangan dari pihak perusahaan tempat korban bekerja sangat menyesalkan hal ini dan siap bertanggung jawab terkait laka kerja tersebut. "Kami menyesalkan hal ini, kami kehilangan keluarga kami," Kata Suryono.
Suryono menambahkan bahwa jenazah korban beserta keluarga telah diterbangkan dari Kalimantan ke kota kelahiran korban di Klaten pada Sabtu (13/7) kemarin, untuk dimakamkan di tempat kelahiran sesuai permintaan keluarga korban. (Joko Hardyono)
ADVERTISEMENT