Kesenian Daerah Pantun Seloka Perlu Diberikan Wadah Berkreasi

Konten Media Partner
21 April 2022 12:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Komisi B DPRD Kotawaringin Barat, Rizky Aditya Putra, ketika berziarah ke makam Pangeran Suriansyah belum lama ini. Foto: IST/InfoPBUN
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Komisi B DPRD Kotawaringin Barat, Rizky Aditya Putra, ketika berziarah ke makam Pangeran Suriansyah belum lama ini. Foto: IST/InfoPBUN
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Anggota DRPD Kotawaringin Barat (Kobar), Rizky Aditya Putra, meminta masyarakat maupun pemerintah daerah ikut andil dalam mempertahankan dan melestarikan kesenian daerah pantun seloka.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pantun seloka merupakan salah satu ciri khas yang lekat dengan sejarah dan budaya masyarakat Kobar sejak era Kesultanan Kutaringin, hingga masa kini.
Oleh sebab itu, penggiat seni pantun seloka perlu diberikan ruang dan wadah, supaya kesenian daerah ini bisa dikenal oleh masyarakat luas, terutama di kalangan generasi muda.
"Diperlukan upaya pelestarian agar anak muda bisa mempelajari budaya daerah, sehingga terus ada dan menjadi ciri khas. Dan untuk acara daerah, harus ada pertunjukan pantun seloka," ucap Rizky Aditya Putra.
Legislator fraksi Gerindra ini mendukung adanya pelaksanaan Festival Pantun Seloka yang digelar rutin setiap tahun. Hal ini untuk memastikan regenerasi tetap berjalan.
"Festival pantun seloka harus rutin dilaksanakan setiap tahun. Jadi para pelajar, maupun masyarakat umum bisa ikut terlibat aktif," terang dia.
ADVERTISEMENT
Ia juga menambahkan, pantun seloka sebagai bagian dari seni melayu klasik perlu dikenalkan kepada khalayak, dalam upaya mendukung program pariwisata di Kobar.
"Ini kan sebagai merupakan budaya tidak berwujud. Apalagi wisata kita lagi menggeliat. Perlu diperlihatkan kepada wisatawan asing maupun domestik yang berkunjung ke kabupaten Kotawaringin Barat," beber Rizky.
Seperti diketahui, pantun seloka kerap juga disebut dengan pantun berantai atau pantun berkait. Seloka biasanya dibawakan dengan menggunakan rima dan irama. Di dalam seloka, banyak terdapat candaan, petuah, nasihat maupun sindiran.
Namun hal yang paling mendasar dari seloka sendiri yaitu berfungsi sebagai kontrol perilaku masyarakat, tanpa harus menyinggung perasaan dari anggota masyarakat tersebut.
"Apabila kita dengarkan secara seksama, banyak pesan-pesan positif yang bisa kita ambil di dalam seloka," pungkas Rizky Aditya Putra.
ADVERTISEMENT