Ketika Terjadi Cyber Bullying pada Anak

Konten Media Partner
15 Oktober 2019 23:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN - Sekarang ini hampir semua orang punya media sosial. Dari orang dewasa, remaja, hingga anak-anak sekalipun sudah mahir menggunakannya. Apakah anak Anda termasuk pengguna media sosial yang aktif?
ADVERTISEMENT
Jika iya, sebaiknya terus perhatikan dan pantau si kecil dalam menggunakan akun media sosialnya. Pasalnya, saat ini banyak yang menyalahgunakan media sosial. Tak jarang anak-anak dan remaja jadi sasaran cyber bullying. Ya, cyber bullying bisa saja dialami si kecil. Sebagai orangtua, pasti Anda sangat cemas dan tak terima jika si kecil mengalami hal tersebut. Namun, ada beberapa cara bijak dalam mengatasi dan merespon cyber bullying pada anak. 
Bagaimana orangtua harus bersikap ketika terjadi cyber bullying pada anak?
1. Jangan menanggapi pelaku
Berikan pengertian pada si kecil bahwa hal utama yang harus dilakukan ketika kekerasan di media sosial terjadi padanya adalah tidak membalas atau menanggapi si pelaku. Beri tahu bahwa semua komentar negatif atau cercaan yang ditujukan pada dirinya sebaiknya diabaikan saja.
ADVERTISEMENT
Meski memang sangat sulit untuk menahan diri agar tidak melawan, justru hal ini akan mencegah keadaan semakin buruk. Biasanya orang yang melakukan cyber bullying cenderung lebih senang jika ‘umpannya’ diterima oleh sang korban.
2. Bangun kembali kepercayaan diri si kecil
Sangat wajar jika anak dan remaja Anda sangat ketakutan, cemas, marah, dan sedih dalam waktu yang bersamaan. Tentu sebagai orangtua, peran Anda untuk membuatnya tenang dan mengembalikan kepercayaan dirinya kembali sangat penting
Jelaskan bahwa hal ini bisa saja terjadi pada siapa pun, tak hanya pada dirinya. Ada banyak orang yang tak bertanggung jawab dan menggunakan media sosial untuk menindas orang lain. Jika memang perlu, Anda bisa mengajak si kecil ke psikolog untuk memantau kondisi mentalnya.
ADVERTISEMENT
Penting untuk tidak menyudutkan atau menyalahkan anak, misalnya dengan berkata seperti, “Memangnya apa yang kamu lakukan, sampai-sampai dia mem-bully kamu seperti ini?”. Apa pun alasannya, cyber bullying pada anak tidak bisa dibenarkan.
3. Kumpulkan bukti, lalu laporkan
Setelah berhasil menahan diri, tanyakan si kecil apa saja bentuk kekerasan media sosial yang ia dapatkan. Entah itu komentar yang tidak pantas, foto pribadinya, dan lain-lain. Kumpulkan semua hal tersebut untuk dijadikan barang bukti.
Banyak anak yang justru menghapus semua bukti tersebut karena merasa ketakutan. Jadi tenangkan dirinya dan berikan penjelasan bahwa hal ini bisa dijadikan barang bukti. Jika memang Anda sudah memiliki bukti yang cukup, maka sebaiknya laporkan pada pihak sekolah atau pihak mana pun yang berwenang dalam situasi Anda, sehingga si pelaku tidak akan melakukan kekerasan pada anak lainnya.
ADVERTISEMENT
Apa yang harus dilakukan orangtua agar cyber bullying pada anak tidak terjadi?
Hal yang terpenting adalah memantau segala kegiatan si kecil dalam media sosial. Ketahui apa saja akun media sosial yang ia miliki hingga teman-temannya di dalam media tersebut. Beritahukan ia jika sebaiknya tidak berteman dengan orang-orang yang tidak dikenal olehnya. Penting juga untuk mengetahui segala postingan yang ia unggah di akun pribadinya.
Anda juga harus peka dengan remaja Anda, ketahui tanda-tanda ketika si kecil alami cyber bullying, sehingga Anda dapat mencegah hal-hal buruk lainnya terjadi. (Fiyya)