Kotap Koras Bosi, Ritual Adat Khas Kesultanan Kutaringin

Konten Media Partner
14 Oktober 2021 18:14 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ama Pangeran Muasjidinsyah melakukan ritual adat Kotap Koras Bosi saat menyambut Ketua POM Ketapang. Foto: Lukman Hakim/InfoPBUN
zoom-in-whitePerbesar
Ama Pangeran Muasjidinsyah melakukan ritual adat Kotap Koras Bosi saat menyambut Ketua POM Ketapang. Foto: Lukman Hakim/InfoPBUN
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Salah satu ritual adat khas Kesultanan Kutaringin dalam penyambutan tamu kehormatan yaitu dengan tradisi Kotap Koras Bosi.
ADVERTISEMENT
Kotap Koras Bosi merupakan ritual sakral yang dilakukan para punggawa kesultanan sejak zaman dahulu, yakni dengan cara menggigit pusaka milik raja atau pangeran.
Dulunya ritual ini dimaknai simbol penyemangat atas lahirnya pemimpin baru. Diharapkan pula semangat pemimpin tersebut selalu kuat dan tegar, bak kerasnya besi.
Ketua Rombongan Ketua Persatuan Orang Melayu (POM) Ketapang, Heri Susanto, Rabu (13/10), berkesempatan mengikuti ritual ini. Ia menggigit sebilah pusaka kesultanan milik Ama Pangeran Muasjidinsyah.
Kerabat Kesultanan Kutaringin, Agustadi Saputra menjelaskan, ritual ini lazim dilakukan oleh petinggi kesultanan dan masih dilestarikan hingga hari ini.
"Hanya bisa dilaksanakan pangeran dalam Kesultanan Kotawaringin, karena memiliki makna tersendiri dalam budaya keraton/istana," jelas Agustadi.
Lanjutnya, setelah selesai melakukan ritual Kotap Koras Bosi, biasanya diikuti tradisi tampung tawar yang dibarengi dengan lantunan shalawat nabi dan mengucapkan kata "kur semangat".
ADVERTISEMENT
"Kur semangat diucapkan dengan harapan ditimbulkan semangatnya dalam melaksanakan kegiatan sehari hari," tambahnya.