KPU Kobar Mulai Sebar Logistik Pemilu

Konten Media Partner
14 April 2019 16:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Pengiriman Logistik Pemilu Kecamantan Kotawaringin Lama Harus Memutar Lewat Kabupaten Lamandau

Ketua KPU Kobar Chaidir memindahkan kotak suara ke truk untuk di kirim ke Kecamatan Kotawaringin Lama. (Foto: Joko Hardyono)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KPU Kobar Chaidir memindahkan kotak suara ke truk untuk di kirim ke Kecamatan Kotawaringin Lama. (Foto: Joko Hardyono)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mulai melakukan pengiriman logistik Pemilu 2019 ke Kecamatan Arut Utara dan Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), Minggu (14/4) pagi.
ADVERTISEMENT
Ketua KPU Kobar Chaidir menuturkan, distribusi pengiriman logistik ke Kecamatan tersebut menggunakan truk dengan dikawal oleh pihak Kepolisian, Bawaslu Kobar, Kesbangpol Kobar serta KPU Kobar.
"Kita mengawal pengiriman logistik Pemilu sampai ke Kecamatan," ujar Chaidir, Minggu (14/4).
Chaidir menerangkan, untuk keesokan harinya, Senin (15/4) akan kembali dilakukan pengiriman logistik Pemilu ke tiga Kecamatan, yakni Kecamatan Kumai, Kecamatan Pangkalan Lada dan Kecamatan Pangkalan Banteng.
"Sedangkan untuk tanggal 16 April 2019 khusus untuk Kecamatan Arut Selatan, karena dalam Kota dekat dengan Kantor KPU Kobar dan hanya ada beberapa Desa yang di luar Kota," imbuhnya.
Hingga saat ini belum ada kendala berarti saat melakukan distribusi logistik ke Kecamatan. Hanya saja pengiriman ke Kecamatan Kotawaringin Lama sedikit terganggu karena kondisi jalan masih kondisi rusak, karena masih dalam tahap pembangunan di Jalan Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama.
ADVERTISEMENT
"Jadi untuk pengiriman ke Kecamatan Kotawaringin Lama kita memutar melalui Kabupaten Lamandau," tandasnya.
Total kotak suara yang dikirim ke Kecamatan ada 4.226 kota surat suara. "Pendistribusian logistik Pemilu bersamaan dengan personel pengamanan yang bertugas melakukan pengamanan di TPS yang di tuju," pungkasnya. (Joko Hardyono)