Lawan Karhutla, 16 Anggota BPBD Kobar Harus Istirahat

Konten Media Partner
16 September 2019 22:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Satgas Karhutla Kobar membawa peralatan pemadaman. (Foto: Ario Tanoto)
zoom-in-whitePerbesar
Tim Satgas Karhutla Kobar membawa peralatan pemadaman. (Foto: Ario Tanoto)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Tim Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) telah berupaya semaksimal mungkin untuk memadamkan api selama dua bulan terakhir ini.
ADVERTISEMENT
Tenaga hampir dikuras setiap hari, Karhutla tetap muncul di mana-mana dan selalu menghantui hari-hari Tim Satgas Karhutla Kobar yang terpapar langsung asap hasil pembakaran lahan saat berjibaku dengan api di lapangan. Bahkan, hasil pemeriksaan kesehatan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kobar, 16 anggota BPBD Kobar diharuskan beristirahat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular, Dinkes Kobar Ahmad Sulkan menuturkan, Tim Satgas Karhutla Kobar telah mengajukan pemeriksaan atas kandungan monoksida dalam paru-paru.
"Hasilnya, dari 36 anggota BPBD Kobar, ada 16 orang yang sudah melebihi batas normal dan 4 orang yang dalam kategori waspada," ujar Sulkan, Senin (16/9) saat dijumpai di ruang kerjanya.
Sulkan menerangkan, untuk tingkatan kandungan monoksida dalam tubuh nilai 1 sampai 6 masuk dalam kategori normal, 7 sampai 9 masuk dalam kategori waspada dan nilai 10 sudah melebihi batas atau berbahaya.
ADVERTISEMENT
"Kami sarankan untuk beristirahat, mengkonsumsi asupan bergizi selama 2 minggu, untuk yang belum dilakukan pemeriksaan disarankan bisa mendatangi Puskesmas terdekat dan membuat jadwal, karena kita juga keterbatasan alat smoke analyzer," ungkapnya.
Selain itu Sulkan menerangkan, untuk trend penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) di Kabupaten Kobar pada bulan Agustus 2019 mengalami peningkatan sebanyak 3.383 orang, sebelumnya bulan Juli 2019 ada 2.400 orang, sedangkan bulan September 2019 hingga tanggal 16 ada sebanyak 1.200 orang yang terpapar ISPA.
"Peningkatannya 20 persen, lonjakan semakin banyak, salah satunya kabut asap inu berpotensi menambah ISPA," terangnya.
Sulkan melanjutkan, kategori usia yang terpapar pada bulan Agustus lalu 1 sampai 19 tahun yang merupakan usia produktif sebanyak 55 persen, 20 hingga 54 usia dewasa sebanyak 25 persen, 0 sampai 1 tahun usia balita sebanyak 10 persen dan 55 sampai 70 tahun usia lansia sebanyak 11 persen.
ADVERTISEMENT
Udara CO² sama dengan asap rokok dan asap kendaraan, resiko ISPA semakin parah untuk penderita asma, dan iritasi mata pedih mengeluarkan air mata jika terpapar langsung.
"Kita tingkatkan pengawasan dan penguatan survei ISPA, upaya kita memberikan himbauan untuk berpilaku hidup bersih dan sehat. Usia rentan ibu hamil, anak-anak, balita dan lansia menjadi titik perhatian kita. Jangan sampai kondisi ini malah parah, untuk itu gunakan pakai masker saat beraktivitas di luar ruangan, memperbanyak minum air putih," tandasnya.
Dinkes Kobar dan disusul Puskesmas di Kobar telah menyediakan ruang singgah beroksigen. Bagi yang memerlukan oksigen bisa datang ke Dinkes atau Puskesmas yang memiliki ruang singgah beroksigen. (Joko Hardyono)