Maknai Hari Pahlawan, Polisi Hadir Ditengah Orang Sakit

Konten Media Partner
10 November 2019 18:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aiptu Hasan Virdiez saat mengevakuasi Inun(21) dijalan Bengaris VII, Tanjung Pinang, Palangka Raya,  Minggu 10 November 2019.(Foto: Arnoldus)
zoom-in-whitePerbesar
Aiptu Hasan Virdiez saat mengevakuasi Inun(21) dijalan Bengaris VII, Tanjung Pinang, Palangka Raya, Minggu 10 November 2019.(Foto: Arnoldus)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, PALANGKA RAYA-Hari pahlawan bukan sekedar seremonial belaka. Bukan juga hanya dengan mengunjungi makam Pahlawan lalu menabur bunga semata. Kita tidak hanya berkisah tentang mereka yang memegang senjata merebut kemerdekan dan mempertahankan negara. Hari Pahlawan harus direfleksi serentak dihidupi. Kini dan nanti dalam berbagai profesi. Tidak terkecuali polisi.
ADVERTISEMENT
Spirit pahlawan sebagai pemberani dan berjiwa melayani salah satunya tampak dalam diri salah seorang angota kepolisian Polsek Pahandut Kota Palangka Raya, Minggu 10 November 2019.
Ketika sejumlah warga masyarakat dan sesama sahabat polisinya menikmati liburan, Aiptu Hasan Virdiez memberi hatinya bagi yang sakit. Kali ini, Bhabinkamtibmas kelurahan Tanjung Pinang ini kembali mendatangi rumah dua pasien lumpuh di jalan Bengaris VII,Tanjung Pinang, Palangka Raya. Inun dan Rianti dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah dokter Doris Sylvanus Palangka Raya.
Aiptu Hasan Virdiez saat mengevakuasi Inun(21) dijalan Bengaris VII, Tanjung Pinang, Palangka Raya, Minggu 10 November 2019.(Foto: Arnoldus)
Inun(21), putri ketiga dari Norhayati dan Salman ini sudah lebih dari satu dekade hanya terbaring. Dia menderita epilepsi dan polio ketika menginjak usia ketujuh. Sedangkan Rianti(8) yang merupakan keponakan Inun sudah dua tahun lumpuh total usai divaksin.
ADVERTISEMENT
"Anak dan cucu pak Salman dievakuasi ke rumah sakit umum Doris Silvanus untuk mendapatkan penanganan medis lebih baik setelah sebelumnya kita lakukan koordinasi baik dengan keluarga maupun tenaga medis," tutur Hasan.
“Kita doakan semoga Inun dan Rianti setelah mendapat tindakan medis akan segera sembuh dan hidup normal seperti anak seusianya,” tutup Hasan Virdiez.
Sementara itu menanggapi hal ini Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Suyuti Samsul menjelaskan penyakit dari pasien tersebut susah untuk disembuhkan. Hal ini karena tidak dilakukannya imunasi sebelumnya.
Iptu Hasan Virdiez saat mendatangi rumah Rianti untuk melakukan evakuasi menuju RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, Minggu 10 November 2019.(Foto:Arnoldus)
"Penyakitnya memang penyakit yg tidak bisa disembuhkan. Polio umumnya terjadi pada orang yang tidak mendapatkan imunisasi," ujar Suyuti saat dihubungi oleh awak media.
Meskipun demikian, pihak pemerintah kota Palangka Raya dan juga Provinsi Kalimantan Tengah sudah memberikan kartu BPJS dan masuk dalam keluarga harapan serta menerima dana penyandang disabilitas berat.
ADVERTISEMENT
"Yang bersangkutan juga secara berkala dikunjungi dinas sosial Kota," ujar Sayuti. (Arnoldus)