IMG-20200510-WA0025.jpg

Menopang Para Pelaku Kuliner dari Dampak Corona dengan Desain dan Promosi Gratis

14 Mei 2020 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu produk kuliner usai difoto dan didesaign Abdul siap untuk dipromosi.
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu produk kuliner usai difoto dan didesaign Abdul siap untuk dipromosi.
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, PALANGKA RAYA- Wabah COVID-19 yang menyebar secara global telah melumpuhkan berbagai aspek kehidupan, salah satunya dibidang ekonomi. Beberapa perusahaan besar ada yang harus gulung tikar atau bangkrut, ketika minim pendapatan dan besar pengeluaran. Hal tersebut juga dialami oleh para pelaku Usaha Kecil Menengah(UKM) di Indonesia, tidak terkecuali di Kalimantan Tengah.
ADVERTISEMENT
Sejak Maret 2020 virus ini mewabah di Kalteng, para pelaku Usaha Kecil dan Menengah(UKM) khususnya pegiat kuliner merasa sangat terpukul. Beberapa diantaranya harus gulung tikar. Ada yang kewalahan membayar cicilan modal dan terpaksa bertahan bagai pelita dengan nyala berkedip-kedip.
Melihat fenomena kelesuan ekonomi yang dialami oleh para pedagang makanan atau kuliner khususnya di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah memunculkan kepedulian dari seorang pemuda bernama Abdul Khafizd Amrulah. Bermodalkan bakat desain grafis dan aktif dimedia sosial, pria berusia 29 tahun ini merelakan waktu dan tenaganya untuk mendongkrak pendapatan para pelaku UKM. Ia melakukan desain setiap produk UKM dan mempromosikannya. Semuanya tidak dipungut biaya atau gratis.
“Awalnya saya merasa kasihan ketika melihat istri saya yang mengeluh jika pendapatan jualan makanannya menurun drastis ketika adanya wabah Corona. Pembelinya selalu sepi. Sangat berbeda dengan hari-hari sebelumnya,” ujar Abdul saat diwawancarai, Kamis (14/5).
Salah satu produk kuliner usai difoto dan didesaign Abdul siap untuk dipromosi.
Keluhan sang istri membuat Abdul turut membayangkan akan kondisi para pelaku UKMlainnya khususnya penjual makanan di Kota Palangka Raya ditengah wabah Corona seperti ini. Sambil membuat desaign grafis dan promosi untuk jualan istinya, Abdul memutuskan untuk mendatangi puluhan pelaku UKMkhususnya yang bergerak dibidang makanan. Dia membuat survei kecil-kecilan terhadap UKMyang model penjualannya masih konvensional. Jawaban setiap UKMselalu sama, yakni sejak adanya Corona dagangan mereka minim pembeli.
ADVERTISEMENT
“ Hampir 20-an UKM mas yang saya datangi sejak pertengahan April 2020 hingga saat ini. Semuanya memiliki alasannya yakni minimnya pendapatan sejak mulai mewabahnya Corona,” ujarnya.
Merasa ibah dengan keluhan para pedagang, Abdul akhirnya memulai donasinya dengan mengambil gambar beberapa hasil olahan makanan milik para pelaku UKM. Berbekalkan niat baik, Abdul terus menekuni aksi sosialnya. Fasilitas seadanya yang dimiliki membuatnya tidak pernah mundur selangkah untuk mendongkrak penjualan makanan para puluhan pedagang di Kota Cantik.
Abdul dibantu oleh salah satu temannnya saat memotret salah satu produk kuliner.
“Saya sendiri sadar tidak semua pelaku usaha bisa mendesain dan membuat media promo sendiri. Jika mereka menggunakan jasa profesional tentu harus merogoh kocek. Akhirnya saya berinisiatif menawarkan foto dan video produk gratis untuk membantu pelaku usaha kecil menengah yang bertahan ditengah wabah ini,” kisah pria kelahiran 1990 ini sedih.
ADVERTISEMENT
“Sejak pagi bahkan sampai dini hari saya berupaya keras untuk mendesain foto ataupun video yang saya ambil terkait produk UKM. Setelah itu saya promosikan melalui media sosial dan ada yang saya kirimkan kepada pelaku UKM untuk diprmosikan sendiri melalui akun medsos mereka sendiri,” tambah pria kelahiran Sampit tersebut.
Aktivitas sosial yang dilakukan oleh pria lulusan Teknik Informatika ini hingga saat ini memberikan sedikit kontribusi yang luar biasa. Beberapa pedagang sedikit terbiasa dengan pola penjualan online dan mengakui jika dagangan cukup diminati pembeli.
“Hampir semua pedagang mulai merasa terbiasa dan juga ada yang mengaku jualannya lebih banyak dibeli secara online setelah dipromosi di media sosial,” ujarnya.
Menurut pria yang juga menggeluti bidang seni ini, aksi sosial berupa desain dan promosi gratis ini akan terus dilakukan meskipun wabah ini Corona berakhir. Ia akan menggandeng dengan beberapa pihak tertentu untuk mengedukasi para pelaku UKM agar lebih akrab dengan dunia digital dan terbiasa dengan model penjualan online.
ADVERTISEMENT
“Saya sangat berharap gerakan ini bisa menjadi trigger buat teman-teman yang lain di Palangka Raya untuk bisa membantu para pelaku UKM yang terdampak dari Covid-19 ini maupun sesudah wabah ini berakhir. Selain itu dapat menginspirasi kita semua untuk saling membantu dan mensupport dengan apapun yang dimiliki, merujuk ke filosofi ‘Handep’ dari masyarakat Dayak yang memiliki arti Gotong Royong. Ini saatnya kita saling ‘Handep’ satu sama lain agar dapat bertahan melewati wabah ini,” ujarnya.
“Kedepannya tentu kita terus membantu para pelaku UKM bukan hanya makanan melainkan juga produk lainnya untuk bisa mengubah model penjualan secara online dengan desaign yang bagus dan bisa menarik peminat dengan jangkauan yang lebih luas. Mungkin Corona ini mengajarkan mereka untuk pelan-pelan melirik dan beradaptasi dengan penjualan secara online,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Diakhir perbincangan, Abdul mengatakan bahwa selama menjalankan aksi sosialnya ini, pria yang sering dipanggil Khafidz ini menemukan beberapa kendala yakni terkait dengan fasilitas seperti peralatan dan property untuk foto & video produk. “Bayangkan mas Lighting kita menggunakan lampu belajar dan beberapa alat lainnya saya meminjam dari beberapa teman yang bergelut didunia fotografi. Untung saja mereka mau meminjamkannya. Semoga kedepannya bisa mendapatkan alat yang lebih lengkap sehingga bisa mempermudah untuk kegiatan sosial lainnya,” bebernya.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten