Musda II AMAN Kotawaringin Barat, Mardani Kembali Terpilih Menjadi Ketua

Konten Media Partner
27 Februari 2022 12:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan Musda II AMAN Kotawaringin Barat di Hotel Alibaba Pangkalan Bun Kotawaringin Barat. Ist
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Musda II AMAN Kotawaringin Barat di Hotel Alibaba Pangkalan Bun Kotawaringin Barat. Ist
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Mardani, aktivis masyarakat adat asal Komunitas Juriat Kotawaringin, terpilih kembali menjadi Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah. Ia terpilih dalam Musyawarah Daerah (Musda) II AMAN Kobar, di Hotel Alibaba, Pangkalan Bun, Sabtu (26/2).
ADVERTISEMENT
Mardani terpilih secara aklamasi oleh lima komunitas anggota AMAN yang memiliki hak suara. Keenam komunitas anggota AMAN Kotawaringin Barat tersebut adalah, masyarakat adat Sungai Batu (Desa Kubu), Sabuai, Rungun, Sekayu Darat, dan Komunitas Teringin.
Selain itu, ada 7 lagi komunitas anggota AMAN Kobar yang dalam Musda kali ini yang belum memiliki hak suara. Mereka adalah komunitas Bujak Panantat Dara Lalama (Pangkut), Gandis, Penyombaan, Juriat Kutaringin, Sekonyer, Sungai Cabang, dan Riam Durian. Ketujuh komunitas baru ini akan segera didaftarkan sebagai anggota resmi AMAN dalam Kongres AMAN yang akan berlangsung di Sentani Jayapura, Papua, Oktober 2022. Hadir juga perwakilan dari Sekolah Adat Basangiang dan Sekolah Adat Neya yang selama ini sering bekerja sama dengan AMAN dalam pengembangan pendidikan adat.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya setelah terpilih kembali, Mardani mengatakan, selain keanggotaan komunitas adat yang terus bertambah, gerakan AMAN di Kobar sudah berjalan lebih baik, sesuai visi-misi AMAN, yakni masyarakat adat yang berdaulat, mandiri dan bermartabat. Ia kata, keberadaan AMAN sebagai induk organisasi sudah dilengkapi dengan terbentuknya organisasi-organisasi sayap, seperti Persekutuan Perempuan Adat Nusantara, Perhimpunan Pembela Masyarakat Adat Nusantara, Barisan Pemudan Adat Nusantara.
“Diharapkan dalam periode ini komunitas masyarakat adat tetap saling membantu dan solid. Dalam musyawarah ini telah berhasil disusun program secara bersama oleh komunitas, untuk memperjuangkan hak-hak dan ruang hidup masyarakat adat dan rasa senasib sepenanggungan dalam ikatan solid antar komunitas. Diharapkan perjuangan semakin kuat ke depan,” kata Mardani.
Mardani juga menyebut, adat bagi masyarakat adat adalah kejujuran untuk berpegang pada praktik tradisi yang baik dalam kehidupan dan kesanggupan menjaga lingkungan sekitarnya yang telah diwarisi dari para leluhur.
ADVERTISEMENT
Mardani menambahkan, selama periode sebelumnya, AMAN Kobar awalnya lebih berkecimpung dalam kegiatan advokasi hukum, membela hak-hak anggotanya terancam ruang hidup dan aktivitas tradisionalnya, seperti berladang yang dengan mudah diancam penjara karena membuka lahan dengan membakar. Namun, dalam perkembangannya, AMAN juga melakukan pendampingan dalam pengembangan potensi mata pencaharian dan merestorasi lingkungan yang sudah terlanjur terdegradasi.
Kegiatan Musda AMAN Kobar ini, juga dihadiri oleh Pengurus Wilayah AMAN Kalimantan Tengah (Kalteng). Ketua Dewan AMAN Wilayah Kalteng, Isang Ipui dan Kesiadi, Ketua Biro Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) AMAN Kalteng, juga terlibat aktif dalam memfasilitasi sidang-sidang di musda ini.
Dalam pidatonya, Isang menegaskan bahwa gerakan AMAN harus mengakar di bawah. “Beroganisasi melalui AMAN ini, kita berarti menjaga keberagaman adat-istiadat dan budaya. Kemudian AMAN ini adalah kita dan sebagai alat berjuang di kampung-kampung,” tegas Isang yang selama ini juga dikenal sebagai aktivis pemberdayaan ekonomi masyarakat, melalui pengembangan sejumlah credit union di Kalimantan Tengah.
ADVERTISEMENT
Satu rangkaian dari kegiatan Musda ini, AMAN Kotawaringin Barat juga menggelar pelatihan bagi kader pemula masyarakat adat yang digelar di Astana Mangkubumi, Pangkalan Bun, Minggu (27/2).