Operasi Pemisahan Menunggu Usia Bayi Kembar Siam 1 Bulan

Konten Media Partner
10 Januari 2020 21:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Fachrudin melihat kondisi bayi kembar siam. (Foto: Joko Hardyono)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Fachrudin melihat kondisi bayi kembar siam. (Foto: Joko Hardyono)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Operasi pemisahan bayi kembar siam dempet dada anak dari Istiharoh (30) harus menunggu usia 1 bulan. Hal ini disampaikan Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dr Fachrudin, Jumat (10/1).
ADVERTISEMENT
Menurut Fachrudin, saat ini kondisi bayi kembar siam yang lahir dengan operasi ceasar di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Sabtu (4/1) sekitar pukul 10.45 WIB, kini kondisinya seperti bayi normal pada umumnya.
"Kondisinya sama dengan bayi pada umumnya, sehat semua. Namun, untuk operasi biasanya menunggu 1 bulan," ujar Fachrudin.
Ditambahkannya, selain itu untuk merujuk bayi kembar siam berjenis kelamin laki-laki tersebut ke RSUD dr Soetomo Surabaya juga harus menunggu 1 bulan lebih agar bisa menggunakan transportasi udara.
"Kalau pun nanti dirujuk ke Surabaya, harus menunggu usia 1 bulan juga biar bisa naik pesawat," tandasnya.
Fachrudin menambahkan, sementara ini dana yang terkumpul dari donasi Yayasan Bayi Kembar dan para relawan baru terkumpul Rp 23 juta dari dana yang diperlukan sekitar ratusan juta.
ADVERTISEMENT
"Baru Rp 23 juta, saat ini kondisi sang ibu bayi kembar masih depresi, belum bisa untuk dikunjungi, kita lakukan pemulihan dengan adanya psikolog yang terus mendampingi ibu bayi kembar ini," pungkasnya.