Pelaku Pelecehan Seksual di Jalan Raya Terus Mencari Mangsa

Konten Media Partner
13 Maret 2019 14:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Korban Pelecehan Seksual Kaget Hingga Terjatuh Dan Mengalami Luka-Luka

ADVERTISEMENT
Korban pelecehan seksual memperlihatkan luka pasca terjatuh dari motor saat di lecehkan di jalan Tjilik Riwut III, Pangkalan Bun (Foto: Joko Hardyono)
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Pelaku pelecehan seksual dengan cara meremas dada korban kaum hawa masih berkeliaran bebas mencari mangsa di jalanan Kota Pangkalan Bun, Kanbupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
ADVERTISEMENT
Kali ini korbannya adalah DN (22) warga jalan Ahmad Wongso, Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan. Korban terjatuh dari kendaraannya dan mengalami luka-luka pada bagian kaki dan tangan sebelah kanan, karena kaget setelah di remas pada bagian dada oleh pelaku pelecehan, Rabu (13/3) sekitar pukul 10.45 WIB.
Kejadian tersebut berawal saat korban yang merupakan seorang kurir pengantar katering bermaksud mengantarkan makanan dari arah RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun menuju jalan Pemuda. Saat melewati bundaran Gentong (Pentol Jarwo) korban yang menggunakan motor matic ini berbelok ke kiri jalan Tjilik Riwut III.
"Memang mulai dari Bundaran Gentong itu ada yang mengikuti dari belakang, tapi saya belum sadar kalau diikuti, sekitar 100 meter dari Bundaran Gentong, saya kaget dikira mau nyalip ternyata pelaku meremas dada kanan saya dan langsung kabur," ujar DN, Rabu (13/3) saat dijumpai InfoPBUN di kediamannya.
ADVERTISEMENT
Mendapat perlakukan tersebut, korban DN yang kaget langsung terjatuh ke kanan dari motor dan mengalami luka-luka pada bagian lutut, betis dan siku pada bagian kanan. "Begitu saya jatuh, pelaku sempat menoleh ke belakang melihat saya terjatuh dan langsung tancap gas," bebernya.
Kejadian itu diketahui warga sekitar saat mendengar suara korban terjatuh dari kendaraan. Saat kejadian pula tidak ada warga yang melintas dan situasi di sekitar juga sepi aktivitas warga. Akibat kejadian tersebut juga 7 porsi makanan yang akan di antar jatuh berserakan ke jalan.
"Ciri-cirinya kurus tinggi, mengenakan kaos abu-abu, helm GM hitam dengan kaca pelangi, dan motornya Revo silver, saya tidak sempat melihat plat nomernya. Setelah ini saya mau laporkan ke Polsek Arsel agar pelaku cepat ditangkap dan tidak ada korban lagi korban lainnya," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kobar Erfin Hidayat menerangkan, prilaku meremas dada wanita secara spontan di jalan raya merupakan penyimpangan kelainan seksual sehingga menyebabkan orang lain terganggu, merasa tidak aman, tidak nyaman dan merasa dilecehkan.
"Biasanya orang seperti itu punya kelainan pada pribadinya sendiri, dan ia merasa suatu kepuasan apabila dia melakukan tindakan itu," terang Erfin.
Setelah mengikuti perkembangan pemberitaan kasus pelecehan seksual di jalan raya dari tahun lalu, menurut Erfin pelaku pelecehan seksual pelaku yang sama, dengan modus yang sama memanfaatkan celah di jalan raya. "Itu mengganggu orang melecehkan orang di jalan raya bisa dipidana, kalau misalnya korban hanya diam saja, itu dianggap sesuatu yang wajar (biasa), tapi apabila korban melaporkan kepada kepolisian, itu bisa ditindak menjadi suatu kejahatan seksual," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk korban, lanjut Erfin, apabila menhalami pelecehan seksual jangan memendam sendiri, karena korban yang dilecehkan akan mengalami trauma. "Harus diceritakan ke orang, artinya si korban jangan memendam sendiri, ceritakan ke orang tua atau kerabat, kalau sudah traumanya mendalam segera lapor ke polisi dengan ciri-ciri yang dilihatnya tadi," tuturnya.
Dijelaskannya, pelaku pecehan seksual yang belum tertangkap akan melakukan aksinya berulang kali, karena pelaku akan merasa aman. "Jadi memang harus dengan efek jera, pelaku memang harus cepat ditangkap," tuturnya.
Walaupun korban hanya dipegang pada bagian dada oleh pelaku, tidak meninggalkan bekas, namun sebagai korban akan mengalami trauma mendalam. "Kaget pastinya, martabatnya merasa direndahkan, sebagai seorang perempuan juga dia mempunyai hak sesual yang sama, dia juga butuh perlindungan, dia butuh merasa aman, kalau seperti ini kalau sampai jatuh mengancam nyawa, apalagi kalau malam berbahaya. Ini sudah meresahkan, harus segera ditindaklanjuti, sebelum muncul korban lebih banyak lagi," bebernya.
ADVERTISEMENT
Terpisah, Kapolres Kobar AKBP Arie Sandy ZS mengatakan, menindaklanjuti adanya keresahan warga khususnya kaum hawa di Kota Pangkalan Bun dengan prilaku pelaku seksual di jalan raya, pihaknya akan melakukan patroli pada titik rawan berdasarkan hasil analisa, serta melakukan penyelidikan terkait dengan kasus pelecehan seksual ini.
"Kita akan lakukan patroli pada titik rawan berdasarkan hasil analisa, untuk menciptakan rasa aman kepada masyarakat," pungkasnya. (Joko Hardyono)