Pembukaan Sekolah di Kotim, Kalimantan Tengah, Dimulai Bulan November

Konten Media Partner
24 Oktober 2020 18:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Bupati: Protokol Kesehatan untuk Guru dan Pelajar Wajib Dipatuhi

Situasi pembelajaran di salah satu Sekolah di Indonesia sebelum Corona. (Dokumen Partner Resmi Kumparan).
zoom-in-whitePerbesar
Situasi pembelajaran di salah satu Sekolah di Indonesia sebelum Corona. (Dokumen Partner Resmi Kumparan).
ADVERTISEMENT
SAMPIT- Setelah sekian lama para pelajar hanya belajar online karena adanya virus Corona, kini Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, bakal kembali dibuka. Hal ini disampaikan oleh Bupati Kotim, Supian Hadi, Sabtu (24/10).
ADVERTISEMENT
"Nanti awal November kita buka yang SMP dulu. Kalau memang perkembangannya baik ya kita buka yang Sekolah Dasar juga dari Kelas III sampai kelas VI SD," ujar Supian.
Keputusan untuk kembali membuka pembelajaran tatap muka ini menurut Supian Hadi adalah aspirasi pelajar, guru dan orang tua. Selain itu, Pemkab melalui instansi terkait juga sudah melakukan evaluasi dan persiapan penerapan KBM secara langsung tersebut.
"Pada prinsipnya kegiatan belajar tatap muka ini harus mematuhi protokol kesehatan sebagaimana yang sudah disepakati bersama," ujarnya.
Menurut Bupati, kebijakan membuka kembali sekolah ditengah sutuasi pabdemi seperti ini memang sebuah keputusan yang populer. Akan tetapi itu semua berdasarkan keluhan dari banyak pihak terkait pembelajaran online yang kurang efektif serta menimbulkan banyak kendala.
ADVERTISEMENT
"Selama ini banyak sekali orang tua yang mengeluh karena pekerjaan terganggu. Anak-anak juga mengalami kendala tidak bisa memahami apa yang diajarkan secara online. Ya keluhan-keluhan itu kita tampung dan akhirnya kita coba buka kembali sekolah," ujarnya.
Kebijakan kembali dibukanya sekolah tersebut hanya berlaku di daerah zona hijau, sedangkan yang masih zona merah masih tetap belajar secara daring.
"Kalau memang perkembangannya mengkhwatirkan maka kebijakan ini saya tarik dan kita kembali belajar online," tegasnya.
"Kita doakan ya semoga kegiatan belajar tatap muka yang nantinya akan mulai dibuka pada 3 Novomber nanti tidak membahayakan anak-anak," demikian Supian Hadi.