Pemkab Kobar Bakal Promosikan Potensinya di APKASI EXPO 2019

Konten Media Partner
18 Juni 2019 22:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Kobar Nuridayah memimpin rapat promosi Apkasi Otonomi Expo 2019. (Foto: Prokom Kobar)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Kobar Nuridayah memimpin rapat promosi Apkasi Otonomi Expo 2019. (Foto: Prokom Kobar)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar) akan mempromosikan potensinya di Apkasi Otonomi Expo 2019. Kegiatan promosi peluang investasi ini akan digelar di Jakarta pada 3-5 Juli 2019.
ADVERTISEMENT
Seperti tahun sebelumnya, business matching akan menjadi kegiatan unggulan selama expo berlangsung yang akan mempertemukan buyer/investor baik dari dalam maupun luar negeri dengan para kepala daerah yang bisa memasarkan beragam produk komoditas unggulan, destinasi wisata kelas dunia hingga peluang investasi yang menjanjikan.
Di dalam kegiatan pameran juga akan dihadirkan workshop sesuai dengan tema besar perdagangan (trade), pariwisata (tourism) dan investasi (investment). Workshop ini akan diisi oleh para narasumber yang kaya akan pengalaman, ketrampilan dan networking yang relevan dan benar-benar dibutuhkan oleh para pemerintah kabupaten di daerah.
Untuk memaksimalkan keikutsertaan dalam kegiatan ini, Bupati Kobar memimpin rapat untuk membahas persiapan Pemkab Kobar. Rapat Jumat (14/6) di ruang rapat Bupati ini diikuti oleh Sekda Kobar, Kepala Dinas Penanaman Modal Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) sebagai leading sektor dan beberapa instansi terkait, termasuk pihak swasta.
ADVERTISEMENT
Bupati Kobar Nurhidayah memberi arahan kepada semua yang hadir, agar momen ini dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mempromosikan potensi Kobar. "Saya harapkan para pengunjung dalam expo nantinya mampu melihat potensi Kobar, dan tentu saja membuka peluang masuknya investasi," ujar Nurhidayah.
Kegiatan Apkasi Otonomi Expo dari tahun ke tahun dikunjungi tidak kurang dari 15.000 orang. Dengan jumlah kunjungan ditambah dengan liputan dari berbagai media nasional baik TV, radio, cetak maupun online, jelas akan membuat daerah asal peserta akan lebih dikenal oleh masyarakat luas, baik skala nasional, regional dan bahkan dunia internasional. (Joko Hardyono)