Penanaman Padi di Lokasi Food Estate Kalteng Sudah 98,8 Persen

Konten Media Partner
7 April 2021 18:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat meninjau lokasi Food Estate.
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat meninjau lokasi Food Estate.
ADVERTISEMENT
PALANGKA RAYA- Tanam padi di lokasi food estate sudah 29.032,5 hektar atau sudah mencapai 98,8 persen dari total target 30.000 Ha. Sedangkan yang sudah terpanen seluas 15.862 Ha atau 52,9 persen. Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran mengatakan pelaksanaan program food estate di Kalteng berjalan cukup baik dan lancar.
ADVERTISEMENT
“Proses tanam harusnya sudah selesai paling lambat akhir bulan Desember 2020. Namun sampai pada akhir bulan Maret 2021 masih ada yang belum tertanam,”ungkapnya, Rabu (7/4).
Sugianto menjelaskan, wilayah yang belum tertanam di Kecamatan Dadahup tepatnya di Desa Bentuk Jaya, karena lokasi tanam tergenang air. Dahulu Kecamatan Dadahup merupakan daerah yang cukup subur dan menghasilkan tanaman padi dengan kualitas baik.
“Infrastruktur khususnya irigasi berfungsi sangat baik dan lancar, namun sejak tahun 2005 kondisi tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah,”tambahnya.
Saluran primer dan sekunder mengalami pendangkalan sehingga mengakibatkan keluar masuknya air tidak lagi dapat dikendalikan dan menyebabkan banjir pada saat musim hujan tiba. Begitupun sebaliknya, akan mengalami kekeringan pada musim kemarau.
“Lokasi food estate di Kecamatan Dadahup mengalami kendala dalam pelaksanaan pengolahan lahan dan penanaman di lapangan, sehingga proses tanam menjadi terlambat,”tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sugianto membeberkan, genangan air di lahan food estate Kecamatan Dadahup kisaran 15-30 cm yang melebihi standar maksimal yaitu 10 cm, sehingga sulit untuk dapat ditanami padi varietas unggul khususnya di area 1.000 ha di Desa Bentuk Jaya.
Kendala yang juga dialami dalam proses tanam di Kecamatan Dadahup adalah belum optimalnya perbaikan infrastruktur irigasi seperti pengerukan saluran primer dan sekunder belum terbangunnya pintu air, tanggul, pemeliharaan saluran, dan lain-lain yang merupakan faktor utama dalam mengendalikan kebutuhan air bagi pertanaman.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Republik Indonesia (RI) Luhut Binsar Pandjaitan meminta seluruh stakeholder terkait baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah agar bekerja sungguh-sungguh dalam melaksanakan program food estate di Kalteng.
ADVERTISEMENT
“Kerjanya jangan setengah-setengah. Kerjanya harus sungguh-sungguh, tidak usah main-main,”pintanya.
Luhut menyampaikan, pihaknya diminta Presiden RI Joko Widodo untuk melihat secara detail detail sampai dimana perkembangan food estate.
“Kemarin Bapak Presiden meminta kepada saya agar memastikan program ini berjalan sesuai aturan. Jadi kami ramai-ramai datang kesini untuk melihat perkembangan food estate sesuai dengan bidang masing-masing,”tambahnya.
Terkait adanya laporan tentang lahan yang pernah ditinggalkan seperti yang disampaikan oleh Pemerintah Provinsi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya akan mengadakan rapat terpadu.
“Tadi saya sudah siapkan agendanya. Saya minta untuk menyelesaikan apa saja masalahnya,”pungkasnya.