Penderita HIV/AIDS di Kobar Mencapai 100 Orang Lebih

Konten Media Partner
22 Februari 2019 19:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi (Foto: Pixabay)
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) di Kobar mencapai 100 orang lebih.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kobar Jamin Ginting menyampaikan fakta mengejutkan terkait tingginya ancaman penyakit HIV/AIDS di Kobar. Jumlah penderita yang sudah dianggap positif secara medis saat ini mencapai 100 orang lebih.
"Dengan jumlah tersebut bisa dikatakan Kabupaten Kobar terancam HIV/AIDS. Pasalnya penderita penyakit disebabkan oleh virus mematikan tersebut diibaratkan sebagai fenomena gunung es," ujar Jamin, Jumat (22/2) kepada InfoPBUN.
Menurut Jamin, bagi seorang penderita HIV bisa menjadi ancaman tertularnya virus tersebut kepada 10 orang yang terdekatnya. "Jadi 1 orang bisa berpotensi menular virus HIV pada 10 orang terdekatnya. Artinya dengan jumlah lebih dari 100 orang penderita HIV/AIDS di Kobar terdapat 1.000 orang yang terancam tertular virus tersebut," ungkap Jamin.
ADVERTISEMENT
Jamin mencontohkan, apabila seorang suami atau istri mengidap penyakit tersebut, pasangannya otomatis akan tertular. Karena masa inkubasi virus HIV sebelum menjadi gejala klinis bisa berlangsung lama antara 2 hingga 10 tahun.
"Bila kita menemukan satu penderita HIV/AIDS biasanya orang-orang terdekat, seeperti pasangan hidup dan anak penderita juga akan kita periksa untuk mengetahui sudah sejauh mana penularan virus tersebut," tandasnya.
Untuk mencegah tertularnya dari virus HIV, maka diperlukan kesadaran pribadi, salah satunya tidak melakukan prilaku seksual yang berpotensi faktor penularan. "Untuk itulah kami imbau agar masyaralat menjauhi prilaku seksual dengan banyak pasangan, karena kasian yang menjadi korban juga keluarga terdekatnya," pungkasnya. (Joko Hardyono)