Perampok dan Pembunuh Nenek di Sampit Ternyata Seorang Kakek

Konten Media Partner
3 November 2020 17:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Polisi: Hasil Perampokan Emas Sebanyak 75, 46 gram dan Digunakan untuk Bayar Utang

Pelaku saat diamankan di Mapolres Kotim.
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku saat diamankan di Mapolres Kotim.
ADVERTISEMENT
SAMPIT- Pelaku perampokan yang menewaskan seorang nenek bernama Cahaya(66) di Sampit, Kalimantan Tengah pada Jumat (30/10) ternyata seorang kakek bernama Amang Idin(57).
ADVERTISEMENT
Kakek tiga anak ini melakukan aksi jahatnya lantaran karena tekanan ekonomi. Ia harus membayar sejumlah utang yang ada pada orang lain.
Pria yang masih memiliki hubungan keluarga dengan korban tersebut awalnya mendatangi rumah korban untuk membeli kelapa muda. Akan tetapi stok kelapa muda di kebun korban habis dan sisa yang tua.
"Tiga hari sebelum kejadian, pelaku mendatangi korban untuk beli kelap muda. Akan tetapi stok kelapa di kebun korban sudah habis dipetik," ujar Kapolres Abdoel Harris Jakin, Selasa (3/11).
Saat pertemuan tersebut rupanya pelaku memperhatikan berbagai perhiasan emas yang dimiliki dan dikenakan pelaku. Ada gelang, anting dan kalung. Pelaku memiliki keinginan untuk menguasainya.
"Keesokan harinya tepat pada hari Kamis (29/10) pelaku kembali datang ke kompleks perumahan korban. Pelaku yang diantar oleh anaknya tersebut hanya ingin memantau dan memastikan apakah benar korban tinggal sendirian," terang Jakin.
ADVERTISEMENT
Setelah memastikan korban tinggal seorang diri, pelaku mencoba masuk pekarangan rumah korban dengan merusak pagar kayu. Setelah itu pelaku mengungpat hingga dini hari berikutnya disekitar rumah korban.
"Pada hari Jumat dini hari tepat pukul 04.30 WIB korban keluar rumah berwudhu. Saat itulah pelaku langsung menutup mulut korban dengan kain. Kain terlepas, tetapi pelaku mencekik korban hingga terjatuh," terangnya.
Cekikan yang begitu kuat hingga akhirnya korban tidak menyadarkan diri. Untuk memastikan korban sudah meninggal, pelaku mengambil besi yang ada di rumah korban lalu memukulnya dibagian kepala.
"Setelah mengambil perhiasan milik korban berupa gelang, anting, kalung dan cincin, pelaku keluar dan menelpon anaknya untuk menjemput. Saat ditanya oleh anaknya, pelaku mengakui tidur di rumah temannya," ujar Kapolres.
ADVERTISEMENT
Pada siang hari, pelaku kembali meminta anaknya untuk mengantar ke pusat perbelanjaan di Sampit dengan tujuan menjual emas. Sang anak yang sama sekali tidak mengetahui pun mengiayakan permintaan ayahnya.
"Saat di Pusat Perbelanjaan Mentaya, Sampit, pelaku menjual 2 cincin milik korban dengan harga Rp 2,1 juta. Sementara untuk beberapa perhiasan lainnya belum dijualnya," ujarnya.
Menurut Kapolres, pengungkapan kasus tersebut karena adanya hasil penyelidikan tim gabungan Polres Kotim dan Polda Kalteng yang mengarah kepada pelaku. Hasil pemeriksaan sejumlah saksi dan juga keterangan dari pedagang emas meyakinkan bahwa pelaku adalah Amang Idin.
" Pelaku diamankan di kampung halamannya di Desa Selunuk, Kabupaten Seruyan. Saat ditangkap pelaku sempat beralibi. Akan tetapi setelah diinterogasi akhirnya mengakui," ujar Jakin.
ADVERTISEMENT
Saat ini pelaku sudah diamankan bersama barang bukti berupa perhiasan emas seberat 75,46 gram. Adapun rincian perhiasan tersebut yakni kalung emas milik korban seberat 50 gram, 2 buah cincin seberat 4,47 gram, 2 buah gelang 20 gram, dan sebuah anting 1 gram. Namun yang berhasil dijual pelaku hanya 2 cincin.
"Terhadap pelaku diancam hukuman penjara 15 tahun," demikian Kapolres.