Peternakan Sapi Potong di Sukamara Bisa Wujudkan Swasembada Daging

Konten Media Partner
11 Februari 2021 19:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mentan RI Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi peternakan sapi yang dikelolah PT Sukamara Ranch di Kabupaten Sukamara, Kalteng, Rabu (10/2).
zoom-in-whitePerbesar
Mentan RI Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi peternakan sapi yang dikelolah PT Sukamara Ranch di Kabupaten Sukamara, Kalteng, Rabu (10/2).
ADVERTISEMENT
SUKAMARA- Peternakan sapi potong di Kabupaten Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah bisa diwujudkan menjadi salah satu penyokong kebutuhan daging secara nasional. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo dalam kunjungannya ke Kalteng, Rabu (10/2).
ADVERTISEMENT
"Peternakan sapi di Kabupaten Sukamara ini memiliki prospek yang sangat bagus, apalagi kebutuhan daging sapi secara nasional juga masih perlu dipenuhi. Upaya-upaya percepatan perlu dilakukan ke depan untuk mendukung pengembangan sapi tersebut," ujar Mentan RI.
Peternakan sapi yang dikelolah oleh PT Sukamara Ranch menurut Limpo memiliki prospek bagus ke depan dan perlu dihitung secara konkret agar lebih cepat berkembang.
"Saya kira ini sebuah potensi yang sangat prospektif untuk bisa dikembangkan. Dan saya dengan Gubernur Kalteng sudah bicara panjang bersama Bupati Sukamara untuk mencoba membuat hitungan-hitungan yang lebih konkret untuk bisa diakselerasi lebih cepat. Biar bagaimana secara nasional kita butuh protein dari hewani. Hal ini menjadi penting," ungkapnya.
Sementara itu, manager PT Sukamara Ranch, Dwi Hartanto mengatakan perusahaan yang dipimpinnya tersebut baru berusia 150 hari dan memiliki visi-misi membangun peternakan sapi potong demi swasembada daging di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Misi kami adalah mengembangkan usaha pembibitan sapi potong di Sukamara dengan profesional, berkelanjutan, terus-menerus, sustainable tanpa mengabaikan atau meninggalkan aspek bisnis yang menguntungkan," ujar manager Sukamara Ranch, Dwi Hartanto.