Pohon Natal di Gereja Katolik Bukit Sawit Gunakan Bola Mirip Corona dan Masker

Konten Media Partner
25 Desember 2020 9:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pohon natal yang dihiasi bola mirip Corona, masker dan sarung tangan di Gereja St Monfort Pir Butong.
zoom-in-whitePerbesar
Pohon natal yang dihiasi bola mirip Corona, masker dan sarung tangan di Gereja St Monfort Pir Butong.
ADVERTISEMENT
MUARA TEWEH - Kaum muda Katolik di Paroki St Monfort Pir Butong, Desa Bukit Sawit, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah menghiasi pohon Natal dengan masker, sarung tangan dan bola mirip Corona.
ADVERTISEMENT
Sejumlah hiasan tersebut tidak hanya diletakan begitu saja, tetapi ditata sedemikian rupa yang jika dilihat secara saksama dapat dimaknai sebagai ajakan untuk jaga jarak agar terhindar dari Corona.
Pantauan awak media di dalam gereja tersebut tampak bola mirip Corona diletakan dengan jarak tertentu. Diantara bola mirip Corona tersebut ditempatkan masker dan juga sarung tangan. 
Bagian tengah pohon Natal saat difoto dari dekat.
Pastor Paroki St Monfort Pir Butong, Feliks dalam perayaan Ibadah Natal mengapresiasi kreativitas generasi muda Katolik di daerah trans tersebut.
"Pandemi tidak harus membuat kita lesu berkreativitas. Malam ini pohon Natal yang ada didepan kita adalah hasil kreasi anak-anak muda yang luar biasa," ujarnya dalam homili perayaan malam Natal.
Selain mengapresiasi penataan pohon Natal, Feliks juga menafsirkan bahwa keberadaan lampu hias di pohon natal tersebut menandakan bahwa masih ada kehidupan yang harus disyukuri meskipun saat ini seluruh umat manusia dilanda wabah COVID-19.
ADVERTISEMENT

Salah satu dari jemaat yang berposes dekat pohon Natal.
"Terang itu ialah Tuhan. Dia tempat kita berharap disaat susah atau dilanda duka," ujarnya.
Selain tentang pohon Natal yang ditata sesuai dengan kondisi umat manusia saat ini, perayaan malam Natal di Bukit Sawit juga dirayakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Setiap umat diwajibkan mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Berdasarkan informasi yang diperoleh, ibadah Natal juga dibagi dalam tiga gelombang untuk menghindari terjadinya penularan Corona.