Rela Menembus Hutan Rotan Berduri Demi Menyelamatkan Orang Utan

Konten Media Partner
21 Februari 2020 18:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim WRU SKW II BKSDA Kalteng melakukan rescue dua individu orang utan di hutan rawa penuh duri rotan. (Foto: BKSDA Kalteng)
zoom-in-whitePerbesar
Tim WRU SKW II BKSDA Kalteng melakukan rescue dua individu orang utan di hutan rawa penuh duri rotan. (Foto: BKSDA Kalteng)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Penyelamatan dua individu orang utan di hutan tepi sungai arut, Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng oleh Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) SKW II BKSDA Kalteng berlangsung dramatis.
ADVERTISEMENT
Tim WRU SKW II BKSDA Kalteng rela bercebur ke dalam hutan rawa hingga ke dalaman paha orang dewasa dan harus menembus duri rotan hingga membuat kulit Tim WRU tergores.
"Lokasi keberadaan orang utan cukup sulit ditembus, medannya hutan rawa dalam karena di pinggir sungai dan banyak duri rotan yang membuat kulit tergores," ujar Tim WRU SKW II BKSDA Kalteng, Muda Yulivan, Jumat (21/2).
Muda menerangkan, awalnya sebelum melakukan rescue, orang utan yang ditemukan masyarakat berjumlah empat individu. Namun ketika Tim WRU tiba, dua individu lainnya langsung lari ke dalam hutan.
"Dua orang utan di rescue dari atas pohon setinggi 15 meter, untuk keselamatan orang utan tersebut Tim harus membersihkan sekeliling pohon agar mudah di evakuasi," terangnya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, Tim WRU kemudian menyebar ke berbagai sisi untuk mengalihkan perhatian orang utan tersebut, agar tidak fokus pada penembak bius, ketika lengah orang utan tersebut langsung ditembak bius.
"Saat evakuasi, Tim WRU tidak memasang jaring karena saat orang utan jatuh akibat bius lokasi di sekitar yang berair dan sudah dibersihkan dianggap aman, terlebih posisi jatuh sudah perkiraan arahnya," ungkapnya.
Setelah berhasil di-rescue, lanjut Muda, Tim WRU membawa dua individu yang terdiri dari induk dan anaknya, menggunakan perahu, masing - masing berat induk dan anak orang utan tersebut adalah 40 kilogram dan 6 kilogram.
"Saat ini kedua orang utan tersebut berada di kandang karantina OCCQ milik OFI di Desa Pasir Panjang, dan hari ini rencananya akan dilakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh terhadap induk dan anaknya," bebernya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, salah seorang pekebun di Kelurahan Raja Seberang Sarwani menyampaikan, awalnya kawanan orang utan tersebut kerap terlihat dan merusak kebun sawit milik warga. Karena primata tersebut merupakan hewan langka dan dilindungi, untuk keamanan orang utan itu sendiri pihaknya melaporkan kepada SKW II BKSDA Kalteng.
"Dari empat ekor yang berhasil di-rescue hanya dua ekor, sementara yang dua lainnya sempat lari masuk ke dalam hutan saat tim datang," pungkasnya.