RSSI Pinjam Echokardiografi untuk Periksa Bayi Kembar Siam di Kalteng

Konten Media Partner
17 Januari 2020 17:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur RSSI Pangkalan Bun dr. Fachrudin meliaht kondisi bayi kembar siam. (Foto: RSSI Pangkalan Bun)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur RSSI Pangkalan Bun dr. Fachrudin meliaht kondisi bayi kembar siam. (Foto: RSSI Pangkalan Bun)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, berencana melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan jantung pada bayi kembar siam dempet bagian dada dan perut.
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan USG jantung tersebut menggunakan alat Echokardiografi milik RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya.
"Rencana kita pinjam 1 hari saja, nanti menunggu kabar tim dokter bedah RSUD dr Soetomo datang ke Pangkalan Bun untuk melakukan observasi terhadap bayi kembar siam," ujar Direktur RSSI Pangkalan Bun dr. Fachrudin, Jumat (17/1).
Menurut dr. Fachrudin, alat echokardiografi tersebut merupakan alat yang menggunakan metode pemeriksaan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menangkap struktur pada organ jantung.
"Alat ini biasanya dibantu oleh teknologi deppler, dengan teknologi ini dapat membantu mengukur kecepatan arah aliran darah," imbuhnya.
Sementara ini, lanjut dr. Fachrudin, pihak RSSI Pangkalan Bun masih menunggu konfirmasi kedatangan pihak tim dokter bedah RSUD dr Soetomo.
ADVERTISEMENT
"Tim RSUD dr.Soetomo sekarang sedang ke Batam, masalah penanganan kembar siam di Pangkalan Bun akan dibicarakan lebih lanjut, sembari menunggu berat badan bayi tersebut ideal," tuturnya.
Bayi kembar dempet jantung dalam perawatan di ruang perinatologi level 2 di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. (Foto: Joko Hardyono)
Selain itu, tambahnya, kondisi perkembangan bayi kembar siam laki-laki bersama Ibu Istiharoh (30) mulai stabil. Sang ibu sudah mulai bisa memproduksi air susu ibu (asi) untuk konsumsi bayi kembar siamnya yang harus minum asi menggunakan botol (dot) sebanyak 60 ml per 3 jam.
"Kondisi bayi baik seperti biasa, dirawat di ruang biasa. Untuk jumlah sumbangan yang terkumpul dari relawan kita kurang tahu, kalau dari rekening si ibu dan sumbangan dari karyawan RSSI Pangkalan Bun sudah Rp 50 juta," pungkasnya.