Sekolah Tatap Muka Dibuka Januari 2021, Pemprov Kalteng: Kami Kaji Dulu

Konten Media Partner
24 November 2020 12:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Kemendikbud Mengatakan Sekolah Dibuka, Tetapi Kebijakan Ada di Daerah

Aktivitas belajar di salah satu TK di Kota Palangka Raya sebelum pandemi.(FOTO: Dokumen Warga).
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas belajar di salah satu TK di Kota Palangka Raya sebelum pandemi.(FOTO: Dokumen Warga).
ADVERTISEMENT
PALANGKA RAYA- Adanya rencana Kemendikbud RI untuk membuka sekolah atau memberlakukan belajar tatap muka yang dimulai Januari 2021 mendapat respon beragam dari setiap daerah. Ada yang menyetujui dan tidak sedikit yang masih melakukan kajian.
ADVERTISEMENT
Salah satu Provinsi yang masih akan melakukan kajian terkait kebijakan belajar tatap muka yakni Kalimantan Tengah.
"Kita di Kalteng kasus positif Corona masih tinggi. Untuk itu butuh kajian mendalam dan evaluasi terkait akan diberlakukannya belajar tatap muka," ujar Sekda Kalimantan Tengah, Fahrizal Fitri, Selasa (24/11).
Menurut Sekda, meskipun pemerintah pusat mengatakan bahwa sekolah akan kembali dibuka pada Januari 2021, akan tetapi kebijakannya tetap dikembalikan ke daerah sesuai dengan kondisi masing-masing.
"Naik atau tidaknya kasus positif Corona di Kalteng akan sangat mempengaruhi kebijakan dibuka atau tidaknya sekolah. Tentu kita harus evaluasi dan kaji," ujarnya.
Menurut Sekda, saat ini kasus positif Corona di Kalimantan Tengah terus mengalami peningkatan. Pihak Pemprov Kalteng juga sudah berupaya maksimal untuk melakukan pencegahan dan perawatan.
ADVERTISEMENT
"Berbagai upaya sudah kita lakukan dan akan terus dikerjakan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di Kalteng. Koordinasi dengan pemerintah daerah dan berbagai instansi terus dilakukan," tegasnya.
Sekedar informasi, saat ini kasus positif Corona di Bumi Tambun Bungai mencapai 5.399 per 23 November. Jumlah pasien yang meninggal dunia 183 orang. Pasien yang sudah sembuh berjumlah 4.407 orang. Beberapa hari terakhir tambahan kasus baru rata-rata di atas 50 kasus setiap harinya.