Selama Tahun 2022, 52 Orang di Palangka Raya Didiagnosa Penyakit HIV/AIDS

Konten Media Partner
4 Oktober 2022 19:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi.
ADVERTISEMENT
PALANGKA RAYA-Selama tahun 2022, terdapat 52 orang di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah yang didiagnosa mengidap penyakit HIV/AIDS. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo, Selasa (4/10).
ADVERTISEMENT
Andjar mengatakan data tersebut diperoleh sejak Januari hingga September 2022 melalui proses Voluntary Counseling and Tensting.
“Untuk yang melakukan VCT itu sifanyat sukarela. Mereka yang datang sendiri karena merasa beresiko,” ujar Andjar.
Andjar mengatakan kemauan untuk melakukan VCT tersebut juga karena adanya kesadaran akan resiko dari seks bebas yang dilakukan dan juga karena ada pasangannya yang sudah positif HIV/ AIDS.
“Untuk para pasien kita memberikan pilihan, apakah dilakukan VCT atau hanya dikonseling. Mereka boleh memilih,” ujarnya.
“Tentunya kita tawari dulu. Kalau bersedia ya kita lakukan VCT, tetapi kalau tidak ya hanya konseling saja,” tuturnya.
Terhadap para pengidap HIV/AIDS yang ada di Palangka Raya, Andjar mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan secara rutin melalui klinik-klinik yang ada di sejumlah fasilitas Kesehatan.
ADVERTISEMENT
“Di RSUD dokter Doris Sylvanus, Puskesmas Panarung dan Puskesmas Marina Permai,” terangnya.
“Ada juga VCT mobile yaitu mendatangi populasi kunci untuk konseling lalu ditawarin testing,” tambahnya.
Lebih jauh Andjar juga menjelaskan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk menyadarkan masyarakat Palangka Raya untuk selalu berperilaku hidup sehat untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan atau beresiko seperti HIV/AIDS.
“VCT ini penting, karena untuk mempromosikan perubahan perilaku yang dapat mengurangi risiko penyebaran infeksi HIV/Aids, menurunkan jumlah pengidap, mempercepat diagnosa, meningkatkan penggunaan layanan kesehatan dan mencegah infeksi lain serta tentunya meningkatkan perilaku hidup sehat,” tutupnya.