Tajir Beneran vs Pencitraan, Bagaimana Membedakanya?

Konten Media Partner
24 Desember 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pinterest
Pernah gak nemuin orang atau teman sendiri yang memang tajirnya tujuh turunan tapi gak habis - habis? atau nemuin orang yang saldo ATM aja di pamerin di media sosial?. Oke bertemu dengan orang - orang yang hobi menunjukan kekayan memang bukan hal yang biasa. Kadang penampilan glamor dan omongan tinggi seringkali mengelabui kita untuk tahu apakah orang tersebut benar-benar kaya atau tidak. Yuk kita cari tau perbedaanya.
ADVERTISEMENT
Sebagai orang yang beneran tajir paling malas banget memamerkan harta, karena orang - orang berkelas tidak akan memamerkan hasil kerja kerasnya dan bukan untuk konsumsi publik. Sebaliknya orang-orang yang sok tajir akan dengan santai memamerkan barang mewah yang ia miliki, mulai dari tas, sepatu bahkan saldo ATM alasanya sih buat pecitraan dan demi terlihat mewah.
Orang tajir beneran tidak akan mudah marah atau iri ketika teman yang memamerkan sesuatu yang lebih mahal dari yang ia punya, karena orang tajir punya selera yang berbeda. Beda nih sama yang sok tajir yang lain mewah dikit aja uda sakit tuh bikin penyakit hati kan.
ADVERTISEMENT
3. Orang Tajir tidak akan membicarakan barang mewah atau apapun, sedangkan yang sok tajir akan membicarakan segalanya demi pecintraan.

Jika bukan pada tempatnya, orang - orang tajir tidak akan membicarakan soal harta, sertifikat, saham dll ditempat yang bukan kalanganya. Bagi yang sok tajir akan membicarakan ini dimana pun, demi pencitraan agar diakui jika punya banyak harta dan saham. Percay gak artis Sandra Dewi yang rumahnya pake lift aja tidak pernah memposting pesawat jet pribadinya lho.
4. Orang tajir makan di restoran mewah dengan menu yang mahal, orang sok tajir kadang mesan air putih yang penting makan di restoran mewah.
Sebagai orang yang membutuhkan pengakuan kalo dia tajir makan di restoran mewah dengan menu paling murah tak masalah yang penting bisa posting di media sosial demi pencitraan tentunya. Kalo orang yang beneran tajir tidak perlu pencitraan yang penting ada harga ada rasa.
ADVERTISEMENT