Tak Tahu Ayahnya Diseret Banjir, Bocah di Sampit Tunggu Semalaman di Kebun Sawit

Konten Media Partner
27 Oktober 2020 12:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Kapolsek: Jenazah Korban Sudah Divisum dan Tidak Ditemukan Tanda-Tanda Kekerasan

Korban saat ditemukan meninggal dunia. 
zoom-in-whitePerbesar
Korban saat ditemukan meninggal dunia. 
ADVERTISEMENT
SAMPIT- Kegelapan, kedinginan, ketakutan tentu dirasakan oleh bocah berusia 8 tahun yang semalaman menanti ayahnya di tengah perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Sabtu 24 hingga Minggu 25 Oktober 2020.
ADVERTISEMENT
Dalam kondisi yang memprihatinkan, bocah tersebut menunggu ayahnya Sami Amekan (30) yang ternyata sudah diseret banjir dan meninggal dunia.
"Pada hari Minggu 25 Oktober ada warga yang melintas di Jalan tersebut melihat bocah dalam kondisi memprihatinkan. Saat ditanya ternyata bocah tersebut sejak malam hari menunggu kedatangan ayahnya," ujar Kapolres Kotim, AKBP Abdoel Harris Jakin, Selasa (27/10).
Usai mendapati bocah tersebut, warga bernama Ahmad melaporkan ke pihak perusahaan untuk dilakukan pencarian. Saat dicari ternyata ayah dari bocah tersebut ditemukan meninggal dunia tidak jauh dari anaknya menunggu semalaman.
"Korban langsung dievakuasi ke Puskesmas terdekat. Saat dilakukan visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Jenazahnya sudah diserahkan kepada pihak keluarga," ujar Abdoel.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut berawal ketika korban bersama anaknya pulang mengunjungi keluarga di Kruing Estate. Tepat pukul 21.30 WIB dan masih dalam kondisi banjir, keduanya berangkat menuju mess perusahaan di Desa Mekar Jaya, Parenggean.
ADVERTISEMENT
"Kondisi di TKP saat itu banjir. Korban turun dari motor dan mau mengecek jalan yang bisa dilewati. Sementara anaknya tunggu di motor," ujar Kapolsek Mentaya Hulu Iptu Roni Paslah.
Diduga terpeleset dan diseret arus banjir, korban akhirnya tewas. Kejadian yang dialami sang ayah sama sekali tidak diketahui oleh anaknya. Dalam situasi kegelapan, bocah tersebut terus menunggu hingga keesokan harinya.