TPU Muslim Skip di Kobar Over Kapasitas, Tumpang Tindih Makam Jadi Persoalan

(Kiri) Makam lama yang berada di TPU Muslim Skip diganti dengan dua makam baru (kanan). Foto: IST/InfoPBUN

InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Puluhan tahun digunakan, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim Skip Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat (Kobar), saat ini sudah melebihi kapaitas. Akibatnya, tumpang tindih makam menjadi persoalan yang rawan menimbulkan konflik.

Seperti yang disampaikan oleh Warga Kobar, @Mimy Aza di laman Facebook baru-baru ini, Jum'at (14/5/2022). Ia menyampaikan jika makam orang tuanya yang sudah puluhan tahun dibongkar dan diganti dengan makam baru.

"Kepada bapak atau ibu yang merasa memasang tambak kuburan berwarna cream dan hijau yaitu makam anak-anak di atas makam ibu saya, kami minta tolong dipindahkan, karena kami masih merawat kuburan orang tua kami tersebut yang telah lama meninggal"

"Soalnya setiap jumat kami selalu ziarah ke makam tersebut. Siapa tau di sini ada keluarga atau kerabat dari orang yang di makamkan tersebut melihat dan mengenali makam itu tolong dipindahkan, karena orang tua kami telah dimakam kan di sini selama 31 tahun dan selama itu juga kami terus merawat dan menziarahi kuburanya rutin (bukan kuburan terlantar)," ungkap dia.

Menyikapi persoalan ini, Anggota DPRD Kobar, Rizky Aditya Putra, meminta agar dinas terkait selaku pengelola aset agar berkoordinasi dengan pihak kelurahan menyelesaikan perkara ini.

"Penegasannya lebih kepada kelurahan supaya berkoordinasi dengan Rt-rt dan rukun kematian membahas ini. Jadi ada solusi konkret seperti itu, soalnya masalah ini merupakan masalah di arus bawah. Kalo pemerintah lebih menghimbau dimakamkan di TPU yang masih layak. Mudah-mudahan bisa teralisasi supaya tidak ada tumpang tindih makam," kata Rizky.

Politisi fraksi Gerindra ini menuturkan, sejatinya pemda telah menyediakan beberapa titik pemakaman umum seperti di kilometer 10 Jalan Ahmad Yani, TPU Kumpai Batu Atas dan TPU Sports Center.

"Sebenarnya TPU sudah disiapkan, cuma banyak warga yang lebih memilih memakamkan di situ, mungkin karena akses lebih dekat. Harapannya supaya kelurahan/rukun kematian mengarahkan warga untuk memakamkan sanak keluarganya ke tempat pemakaman yang lain," harap pria yang akrab disapa Rizky Mahodenk ini.