Tradisi Bekanjur di Sungai Arut, Aktivitas Hiburan di Kala Banjir Melanda
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Di Kotawaringin Barat , Kalimantan Tengah terdapat tradisi unik yang dilakukan saat banjir tiba. Sebagian masyarakat yang bermukim di bantaran Sungai Arut mengenal tradisi ini dengan sebutan Bekanjur atau Beranyut.
ADVERTISEMENT
Bekanjur dalam bahasa lokal dapat artikan sebagai aktivitas mengikuti arus sungai. Biasanya dilakukan sembari berpegangan pada benda mengapung. Selain itu, bisa diartikan pula sebagai aktivitas mengikuti arus sungai dari atas perahu atau pelampung.
Sejatinya, kegiatan bekanjur bisa dilakukan setiap saat. Namun aktivitas ini identik dengan kondisi banjir atau pasang, ketika kondisi arus sungai mengalir deras.
Pada zaman dahulu tradisi bekanjur biasanya menggunakan batang pohon hanyut yang datang dari hulu sungai ke arah hilir. Tetapi kini mayoritas sudah beralih menggunakan karet ban bekas.
Tidak hanya itu, kegiatan hiburan ini juga kerap melibatkan muda-mudi dan anak-anak. Disarankan terutama bagi mereka yang memang sudah ahli berenang, sebab aktivitas ini terbilang beresiko bagi pemula.
ADVERTISEMENT
Pantauan dilapangan, Rabu sore (15/9) sekitar pukul 16.00 WIB, nampak puluhan muda-mudi melakukan kegiatan have fun ini. Mereka memakai pelampung dari ban mobil atau truk.
Satu pelampung ban besar bisa disi 4 sampai 6 orang, sementara untuk pelampung ban kecil hanya muat satu atau dua orang. Ada juga yang menggunakan galon sebagai pelampung.
Perahu kelotok yang lalu lalang tidak menghalangi mereka yang tengah asik bekanjur. Ketika ada kelotok yang menghasilkan gelombang besar, mereka malah berseru kegirangan. Bahkan, Kemunculan buaya beberapa pekan sebelumnya seolah terlupakan, yang ada hanya ada canda tawa antar sesama saat melaksanakan aktivitas ini.
Kegiatan bekanjur mulai ramai dilakukan dalam dua sampai tiga tahun terakhir. Tak sedikit warga yang mengabadikan momen ini untuk di posting di media sosial.
Tradisi ini berpotensi jadi agenda wisata tahunan guna menghidupkan ekonomi masyarakat di bantaran sungai. Namun tentu dengan persyaratan dan pengawasan yang ketat dari pihak yang berwenang.
ADVERTISEMENT