Tragis, Mahasiswi IAIN Asal Lamandau Tewas di Wisma

Korban saat dievakuasi anggota Polresta Palangka Raya dan Polsek Pahandut. (Foto: Arnoldus)

InfoPBUN, PALANGKA RAYA - Diduga penyakit jantung kambuh, seorang mahasiswi IAIN Palangka Raya asal Kabupaten Lamandau ditemukan tewas seorang diri di kamar nomor 9, Wisma, jalan Jintan G. Obos 9, kota Palangka Raya, Selasa 15 Oktober 2019.

Wanita berparas cantik dan bernama Hanif Habibah (21) ditemukan oleh teman-temannya dengan kondisi terbaring dan tertutup selimut biru serta tidak bernyawa lagi.

"Seharian kami nyari. Kami nelpon dan WA tetapi tidak direspson. Akhirnya kami datangi di wisma eh malah helm dan sendalnya ada," ujar Rina, salah satu sahabatnya.

Karena mencurigai dan mengingat belakangan ini dirinya selalu mengeluh sakit jantung, kami akhirnya melaporkan ke ketua RT setempat dan pemilik Wisma untuk mendobrak pintu kamar yang dihuninya.

“Kami dobrak dengan paksa dan berhasil setelah masuk ke dalam kamar korban sudah meninggal dan mengeluarkan buih dari hidung dan terbalut selimut,”ungkap Rina sedih.

"Kami langsung menghubungi pihak kepolisian Polres Palangka Raya untuk tangani," sahut Diro Ketua RT setempat saat di TKP.

Tidak berselang lama lanjut dia, datang petugas kepolisian Polresta Palangka Raya dan Polsek Pahandut selanjutnya korban di evakuasi dan langsung dilakukan olah TKP.

Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar ketika dimintai keterangan menjelaskan, Kasus ini sudah di tangani anggotanya, dengan memintai keterangan sejumlah saksi, kemudian mengevakuasi jasad korban ke ruang jenazah RSUD Doris Sylvanus untuk dilakukan visum guna mengetahui penyebab kematiannya.

“Korban kita bawa ke rumah sakit dan dilakukan visum serta memintai keterangan saksi di TKP ,”kata Kapolres.

Hasil penyelidikan awal saat olah TKP korban diduga memiliki riwayat penyakit jantung. Dari hidung korban keluar cairan seperti buih serta dikemaluannya juga keluar air kencingnya.

Pantauan awak media, tampak ratusan mahasiswa dan warga sekitar memadati area wisma. Ada yang menangis histeris dan adapula yang bercerita sesama mereka tentang kebaikan Hanif Habibah. (Arnoldus)