Upaya Pemkab Kobar Tangani Abrasi dengan Tanam Mangrove

Konten Media Partner
23 Agustus 2020 20:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerakan padat karya percepatan bibit mangrove bersama masyarakat di Desa Sungai Bakau, Kecamatan Kumai. (Foto: BP DAS)
zoom-in-whitePerbesar
Gerakan padat karya percepatan bibit mangrove bersama masyarakat di Desa Sungai Bakau, Kecamatan Kumai. (Foto: BP DAS)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Salah satu cara untuk mengatasi abrasi adalah dengan menanam mangrove dan pemasangan infrastruktur pelindung pantai. Berdasarkan permasalahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kobar telah menangani serius agar tidak semakin parah.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas PUPR Kobar Juni Gultom muturkan, mengatasi masalah abrasi pantai di sepanjang Pantai Bugam Raya, Kecamatan Kumai tidak hanya mengandalkan pemerintah, butuh banyak pihak yang terlibat, sehingga abrasi pantai tidak mengancam tempat tinggal warga yang ada di lokasi dekat bibir pantai.
"Selama ini upaya percepatan dari program mencegah abrasi pantai dengan membangun tanggul atau pemecah ombak. Memang butuh biaya yang sangat besar untuk membangun pemecah ombak," ujar Juni, Minggu (23/8).
Menurut Juni, dibutuhkan inovasi baru dalam penanganan abrasi, agar abrasi di sepanjang kawasan pesisir pantai Bugam Raya tidak semakin parah. Pasalnya, dampak dari abrasi juga telah membuat jalan di pesisir pantai hampir putus tergerus ombak.
"Ini tidak bias dibiarkan terus menerus begitu, jika tidak ditangani, maka banyak jalan yang putus karena abrasi, sehingga harus bergerak cepat untuk menyelamatkan abrasi pantai," ungkap Juni.
ADVERTISEMENT
Juni meneruskan, DPUPR Kobar telah melakukan rapat paduserasi dalam pengamanan pantai breakwater dengan menanam pohon mangrover dinilai sangat efektif dalam menanggulangi abrasi pantai di sepanjang pantai Bugam Raya.
"Program pengamanan pantai dari abrasi ini akan berkolaborasi dengan pihak ketiga, kita menggunakan konsorsium gaya baru demi percepatan penanganan abrasi dan untuk menunjang pembangunan sektor pariwisata," tandasnya.
Ditambahkannya, konsep pengaman pantai dari ancaman abrasi ini merupakan konsep padupadan dan paduserasi dengan pengembangan pariwisata serta sustainable development yang semuanya demi pembangunan yang berkelanjutan.
"Ada sejumlah titik pantai yang dulunya tergerus abrasi parah, namun setelah ditanami mangrove justru semakin bagus. Abrasinya hilang dan warga sekitar di untungkan karena ada tempat kepiting berkembang biak dan keuntungan lainya tempat tersebut bisa dijadikan tempat wisata baru," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Pantai Bugam Raya saat ini siap menerima kegiatan pemulihan pantai dengan penanaman mangrove kombinasi dengan struktur pemecah gelombang yang sudah ada, baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah daerah atau dari BP DAS Kalteng.