news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Wabup Imbau Korban Banjir Mengungsi

Konten Media Partner
13 Juni 2019 20:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah saat meninjau lokasi banjir di Kumai. (Foto: Joko Hardyono)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah saat meninjau lokasi banjir di Kumai. (Foto: Joko Hardyono)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Wakil Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Ahmadi Riansyah bersama dengan Camat Kumai, tokoh masyarakat Kumai baik Kelurahan Kumai Hilir dan Desa Kapitan melakukan peninjauan di lokasi sungai Jayau yang meluap dan merendam sekitar 37 rumah warga, Rabu (12/6) malam.
ADVERTISEMENT
"Terdapat kurang lebih 37 rumah yang terendam banjir dan sampai malam tadi (Rabu malam red) kita ingin memastikan penyebab terjadinya banjir di Desa Kapitan dan Kelurahan Kumai Hilir," ujar Ahmadi, Kamis (13/6).
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kobar melalui Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang, sejak Kamis (13/6) pagi, telah melakukan pemetaan dan penalaahan secara mendalam terkait penyebab terjadinya banjir yang selama ini tidak pernah terjadi wilayah tersebut. Penanganan yang akan dilakukan adalah penanganan jangka panjang agar mampu mengantisipasi mencegah terjadinya banjir terulang kembali di tahun mendatang.
"Mengimbau kepada warga untuk sementara mengungsi atau menghindari wilayah banjir ke tetangga-tetangga, keluarga dan serta kerabat mereka di sekitar lokasi yang tidak tergenang banjir," kata Ahmadi.
ADVERTISEMENT
Pemkab Kobar juga akan melakukan pembersihan beberapa saluran yang dinilai berpotensi besar terhadap tertahannya air akibat meluapnya beberapa aliran sungai dan aliran selokan yang ada di sekitar wilayah yang terjadi banjir.
"Kita akan melakukan ini dan juga menghimbau kepada warga sekitar juga melakukan kegiatan gotong royong bersama. Sampai dengan saat ini memang tidak ada korban jiwa terhadap banjir ini dan harapan kita bahwa curah hujan yang semakin tinggi ini yang diprediksi BMKG sampai dengan tanggal 17 Juni 2019 ini akan segera berakhir, sehingga harapannya beberapa hari ke depan air berkurang sehingga airnya tidak meninggi dari ketinggian air yang sekarang," pungkasnya. (Joko Hardyono)