Ramai di Mesir: Berani Coba Terapi Pijat Ular untuk Kesehatan?

Informasi
Semua informasi ada di sini
Konten dari Pengguna
18 Januari 2021 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Informasi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Terapi pijat ular yang dilakukan oleh seorang terapis Mesir bernama Safwat Sedki. Foto: Twitter/@Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Terapi pijat ular yang dilakukan oleh seorang terapis Mesir bernama Safwat Sedki. Foto: Twitter/@Reuters
ADVERTISEMENT
Apa yang kamu pikirkan ketika kamu mendengar kata “ular”? Pastinya reaksi orang beragam. Bagi persepsi sebagian orang, ular mengerikan dan menggelikan. Beberapa diantaranya, menganggap hewan meliuk itu sebagai peliharaan di rumah. Bahkan saat ini, ada manusia yang memanfaatkan ular untuk memijat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan Toronto Sun, seorang tukang pijat di Kairo, Mesir, mencampur minyak dengan ular tidak berbisa dalam sesi 30 menit. Pemilik spa tersebut mengatakan dalam sebuah video bahwa pijat ular dapat memberikan keajaiban bagi mereka yang menderita penyakit. Sehingga, terapi ini tidak bisa dilakukan pada sembarang orang.
Safwat Sedki yang menjelaskan kepada Reuters dalam sebuah video, menekankan bahwa penggunaan ular hampir sama dengan pijatan. Pengobatan alternatif ini memiliki dua tujuan yang akan berdampak positif pada fisik dan emosional.
“Tujuan fisik adalah untuk meningkatkan sirkulasi darah dan rangsangan mental. Sedangkan tujuan emosionalnya untuk melepaskan endorfin yang membantu meningkatkan 'hormon bahagia' dan membuat kepercayaan diri kembali. Selain itu, terapi ini disinyalir bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh,” ungkap Sedki.
ADVERTISEMENT
Pijat ular memang telah populer di Benua Asia sejak lama. Tetapi baru-baru ini dikenal di negara-negara barat, seperti Brasil, Rusia, Israel, dan bahkan Amerika Serikat.
Sedki membeberkan banyak kliennya menunjukkan keraguan di awal dan bertanya-tanya mengapa dia menggunakan ular. Tetapi, begitu para pasien mencobanya, mereka merasakan khasiat dari pijatan hewan berdarah dingin tersebut.
Pria itu memberikan terapi gratis pada sesi pertama. Kendati demikian, pada pertemuan selanjutnya, Sedki menentukan tarif 100 Pound Mesir atau hampir Rp 90 ribu setiap sesi pelayanan yang diberikan.
Meskipun pijatan ular mungkin bermanfaat bagi manusia, menurut Sedki, tidak semua orang senang dengan itu. Para orang yang menentang mungkin banyak datang dari konservasionis, pecinta hewan, serta ilmuwan.
ADVERTISEMENT
Misalnya, Jason Baker, wakil presiden senior dari People for the Ethical Treatment of Animals, mengatakan kepada New York Post “ular adalah makhluk hidup sensitif yang mengalami ketakutan dan stres.”
“Mereka mungkin tidak menunjukkan ketakutan dan ketidaknyamanan dengan cara yang jelas seperti yang dilakukan spesies berdarah panas,” lanjut Baker.
“Mereka tidak merengek, menyalak, atau tersentak seperti yang mungkin ditunjukkan anjing atau tikus. Pemanfaatan ular terus-menerus pada jasa pemijatan menyebabkan hewan stres dan membuat rentan terserang penyakit serta cedera,” Baker mengakhiri.
Seorang pasien menikmati terapi pijat ular yang dipercaya dapat meningkatkan kesehatan fisik dan emosional. Foto: Twitter/@Reuters