Tahun Baru Bingung Mau Kemana? Mending Baca 5 Novel Horor Ini
Konten dari Pengguna
28 Desember 2020 18:45 WIB
Tulisan dari Informasi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahun baru tinggal sebentar lagi. Banyak orang yang merencanakan melihat kembang api bersama orang kesayangannya. Tetapi, dengan kondisi seperti ini, diam di rumah saat pandemi dan menghindari kerumunan juga enggak akan menghilangkan esensi pergantian tahun, malah menghindari kamu risiko untuk terpapar virus.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, kamu mungkin masih bingung mau ngapain untuk melewati tahun 2020 yang penuh suka dan duka ini. Membaca buku mungkin menjadi salah satu pilihan. Tetapi, kamu juga enggak tahu buku apa yang ingin dibaca. Nah, situs pastemagazine.com bakal ngerekomendasiin lima novel horor sebagai teman pergantian tahunmu.
The Woman in Black oleh Susan Hill (1983)
Diterbitkan pada tahun 1983, The Woman in Black terkenal saat ini karena menginspirasi salah satu drama yang paling lama ditayangkan di West End London. Novel ditulis dengan terstruktur dan bergaya klasik ala Inggris. Hill menceritakan sosok hantu yang sangat menyeramkan dan mengintai sebuah rumah di padang berkabut dan meramalkan kematian anak-anak.
A Head Full of Ghosts oleh Paul Tremblay (2015)
Marjorie Barrett yang berusia 14 tahun mulai menunjukkan tanda-tanda memberontak. Awalnya gangguan itu dikira sebagai tingkah laku remaja pada umunya. Pada akhirnya, ayah Barrett mengundang beberapa kru televisi untuk mendokumentasikan kegiatan pengusiran setan di rumahnya. Sang penulis berhasil membuat para pembaca berpikir dan penasaran kekuatan mana yang sebenarnya bermain dalam kepala remaja itu.
ADVERTISEMENT
Bird Box oleh Josh Malerman (2015)
Josh Malerman memanifestasikan kiamat dengan sesuatu yang sebelumnya belum ditemukan lalu mulai muncul di seluruh dunia. Karakter protagonis berjalan menyusuri sungai dengan kain hitam diikat di sekitar matanya, sembari menggembalakan dua anak berusia empat tahun yang matanya juga tak mampu melihat. Mereka menuju tempat perlindungan yang tidak pasti dengan suara monster yang selalu mengikuti.
Burnt Offerings oleh Robert Marasco (1973)
Keluarga Rolfe menyewa rumah peristirahatan di ujung Long Island untuk menjauh dari apartemen Queens mereka selama musim panas. Satu-satunya ketentuan yang tidak biasa tentang rumah adalah bahwa ibu lansia pemilik rumah harus tinggal di lantai atas rumah, terkurung di kamarnya, dan diberi makan tiga kali sehari. Seperti halnya The Shining karya King pada tahun 1977, Burnt Offerings mengubah rumah yang luas menjadi kekuatan yang menindas, jahat serta berbahaya.
ADVERTISEMENT
Ghost Story oleh Peter Straub (1979)
Stephen King menyatakan Ghost Story sebagai yang terbaik dalam genre-nya pada tahun 1981 yang menceritakan horor non-fiksi. Tentu semua orang pernah mendengar cerita hantu. Tetapi, karya Peter Straub sedikit berbeda, yaitu tentang balas dendam paranormal di mana diperankan oleh empat pria tua. Mereka menghabiskan waktu dengan bertukar cerita hantu dan memainkan kemampuan psikologis satu sama lain.