IZI Relokasi dan Renovasi Rumah Korban Bencana Luwu Utara

Inisiatif Zakat Indonesia IZI
Official IZI News - Mitranya Kumparan
Konten dari Pengguna
28 Agustus 2020 17:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inisiatif Zakat Indonesia IZI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Luwu Utara (IZI News) – Inisiatif Zakat Indonesia perwakilan Sulawesi Selatan mulai melakukan relokasi dan renovasi rumah korban bencana banjir bandang Luwu Utara. Sebanyak 18 unit masuk dalam daftar relokasi dan renovasi rumah bagi para penyintas.
"Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) mulai melakukan relokasi dan renovasi rumah terdampak bencana banjir bandang Luwu Utara." - IZI melakukan renovasi bagi penyintas bencana banjir bandang Luwu Utara dengan bergotong royong bersama warga sekitar. Dok. IZI
IZI Sulawesi Selatan menggandeng Majelis Telkomsel Taqwa di dalam program ini. Proses pembangunan mencakup pembebasan lahan, penyediaan bahan bangunan, hingga toping unit rumah.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 10 unit rumah bagi korban banjir bandang Luwu Utara tengah terproses. Salah satunya telah rampung terbangun, selebihnya pembangunannya mencapai 80 persen.
“Enam unit sudah terpancang tiang-tiang rumahnya. Sedangkan tiga unit lainnya sedang dalam pengerjaan hari ini. Satu unit alhamdulillah, sudah selesai terbangun dengan gotong royong bersama korban bencana bersangkutan,” lapor Muhammad Ichsan, koordinator Posko Bencana Banjir Bandang Luwu Utara IZI Sulawesi Selatan.
Diakuinya lagi, sebanyak delapan unit rumah telah tersedia bahan pembangunannya. Namun rencana pembangunannya tertahan akibat izin lahan yang belum didapat pihak warga bersangkutan.
“Mereka (korban bencana) yang rumahnya sudah dibangun mendapatkan lahan dari pihak kerabat keluarga masing-masing. Sedangkan yang lain masih menunggu dan mencari izin dari pihak-pihak terkait,” lanjut Ichsan kembali.
ADVERTISEMENT
Ke-18 unit yang masuk dalam daftar relokasi dan renovasi rumah penyintas bencana Luwu Utara merupakan pemilik rumah di dekat bantaran Sungai Meli, Desa Meli, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara.
Banjir bandang yang terjadi pada Senin (13/7) lalu mengakibatkan pelebaran di sisi Sungai Meli. “Lebarnya sekarang bisa mencapai 300 sampai 400 meter. Luas sekali saya lihat,” terang Ichsan melalui telepon.
Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara menyatakan 100 meter dari sisi bantaran Sungai Meli merupakan Zona Merah. Artinya, sebanyak 246 hunian yang berada di sana tidak lagi dapat dihuni, karena rentan terdampak bencana banjir bandang berikutnya.
Di akhir percakapan, Muhammad Ichsan selaku koordinator Posko Korban Bencana Luwu Utara menceritakan sejarah pemberian nama Sungai Meli yang berasal dari kata “Melia”.
ADVERTISEMENT
“Dahulu Sungai Melia dijadikan warga sebagai akses potong jalan mereka sampai ke lokasi perkebunan. Namun akibat banjir bandang kemarin, seluruh perkebunan dan harta benda mereka hanyut dan tak lagi tersisa,” tutupnya. (Ed)