Penulis "The Art of Medicine" Hadir di Pelatihan Jurnalistik IZI Sulsel

Inisiatif Zakat Indonesia IZI
Official IZI News - Mitranya Kumparan
Konten dari Pengguna
19 Februari 2020 10:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inisiatif Zakat Indonesia IZI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
"Penulis "The Art of Medicine" Hadir di Pelatihan Jurnalistik IZI Sulsel" - dr. Dito Anugro, seorang teknologi medis sekaligus penulis The Art of Medicine memberikan wawasan terkait jurnalisme kepada seluruh pegawai IZI Sulsel. Dok. IZI
zoom-in-whitePerbesar
"Penulis "The Art of Medicine" Hadir di Pelatihan Jurnalistik IZI Sulsel" - dr. Dito Anugro, seorang teknologi medis sekaligus penulis The Art of Medicine memberikan wawasan terkait jurnalisme kepada seluruh pegawai IZI Sulsel. Dok. IZI
ADVERTISEMENT
Terinspirasi oleh tulisan Direktur Pendayagunaan IZI sebelumnya yang berjudul "Para Amil, Menulislah!", yang dipublikasikan melalui situs internal IZI nasional, Inisiatif Zakat Indonesia perwakilan Sulawesi mengadakan pelatihan jurnalistik Senin (17/02/2020) kemarin.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang bertujuan meningkatan kemampuan menulis dan literasi di internal IZI Sulsel tersebut terlaksana di kantor mereka beralamat Jl. Tamalate I No. 3, Makassar. Seluruh pegawai kantor perwakilan IZI Sulsel hadir dalam pelatihan yang diadakan kemarin.
Selaku narasumber, IZI Sulsel mendatangkan dr. Dito Anurogo, seorang dokter dan dosen yang juga dikenal sebagai pegiat jurnalistik. Ratusan karya tulis dr. Dito telah terpublikasi di media massa lokal, nasional, hingga ke jurnal internasional. Beliau juga penulis 20 buku, yang salah satunya berjudul “The Art of Medicine”.
Rasa antusias tampak dari seluruh pegawai yang mengikuti pelatihan tersebut. Dalam materinya, dr. Dito membagikan tips dan trik menulis berita.
Materi yang dibawakan ia singkat dengan JURUS PAMUNGKAS, di mana salah satu kepanjangan dari singkatan tersebut adalah JURUS, Jatidiri, Usaha, Resolusi, Unconventional, dan Silahturahim.
ADVERTISEMENT
Dr. Dito menekankan peserta untuk selalu menulis sesuai ciri khas masing-masing, menggunakan gaya dan keunikan diri sendiri, juga untuk selalu berlatih dan melakukan pendekatan yang unik di setiap tulisan yang dibuat. Tidak lupa, dr. Dito menyarankan untuk selalu menjalin silahturahim dan sebanyak mungkin relasi agar tidak kehabisan ide di dalam menulis.
Dalam pelatihan jurnalistik tersebut, antusiasme peserta bertambah dengan diadakannya praktik langsung menulis yang dilaksanakan sebelum dan setelah pelatihan. Dalam pelatihan ini, dr. Dito tidak lupa berpesan kepada seluruh peserta bahwa tujuan utama dalam menulis, baik itu menulis opini, berita, atau apapun, adalah mencari ridha Allah.
"Tujuan utama dan inti dari menulis adalah mencari keridhaan Allah. Sehingga apa yang kita tulis kita usahakan selalu bermanfaat untuk khalayak ramai agar Allah ridha dengan tulisan kita," ungkap dr. Dito.
ADVERTISEMENT
Jumhar, selaku penanggung jawab kegiatan mengungkapkan bahwa tujuan utama diadakannya pelatihan ini adalah agar para amil (penghimpun zakat) selalu mendokumentasikan kegiatannya dalam bentuk tulisan.
"Seperti ungkapan direktur pendayagunaan kami, “gajah mati meninggalkan gading, maka sepatutnya jika amil meninggal akan ada tulisan yang dikenang”. Kegiatan ini terinspirasi dari tulisan pak Nana Sudiana," tutup Jumhar. (Tri Novini/DH)