Persiapan Diri Sebelum Fokus Ibadah di Bulan Ramadhan

Inisiatif Zakat Indonesia IZI
Official IZI News - Mitranya Kumparan
Konten dari Pengguna
11 Februari 2020 10:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inisiatif Zakat Indonesia IZI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
"Persiapan Diri Sebelum Fokus Ibadah di Bulan Ramadhan" - Ilustrasi ibadah di bulan Ramadhan. Dok. IZI
zoom-in-whitePerbesar
"Persiapan Diri Sebelum Fokus Ibadah di Bulan Ramadhan" - Ilustrasi ibadah di bulan Ramadhan. Dok. IZI
ADVERTISEMENT
Bagi seorang muslim, perjalanan mengesankan adalah ketika tahu dirinya akan segera kembali bertemu dengan bulan Ramadhan. Di hadapannya akan hadir bulan penuh kesabaran, keteladanan, dan kemudahan rezeki, sehingga menjadi teman penenang hati.
ADVERTISEMENT
“Ia (Ramadhan) adalah bulan kesabaran, dan kesabaran itu adalah jalan menuju surga. Ia (Ramadhan) adalah bulan keteladanan dan bulan di mana rezeki dimudahkan bagi orang mukmin (orang beriman),” demikian yang dikutip melalui hadits yang ditulis Ibnu Khuzaimah dan dan Ibnu Hibban.
Ramadhan ibarat sebuah festival di mana seluruh bentuk kebaikan berkumpul menjadi suatu momen perayaan. Merayakan fitrah kemanusiaan yang sejatinya dalam kebaikan dan kebenaran. Maka akan banyak ditemui di dalam literatur-literatur keislaman di mana Nabi Muhammad dan para sahabatnya mulai merayakannya bahkan enam bulan sebelum kedatangan bulan Ramadhan.
"Persiapan Diri Sebelum Fokus Ibadah di Bulan Ramadhan" - Salah satu visual kemeriahan Ramadhan di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta. Dok. IZI
Di kumpulkan dari berbagai sumber, amalan yang disebut di antaranya segera mengganti kekurangan puasa di bulan Ramadhan pada tahun sebelumnya. Hal ini dikenal sebagai membayar hutang puasa Ramadhan. Meyelesaikan hutang piutang lebih baik saat ingin memulai usaha. Hal tersebut penting untuk mendapatkan hasil terbaik serta maksimal.
ADVERTISEMENT
Para sahabat Nabi Muhammad juga akan meninggalkan segala bentuk perselisihan dan perpecahan. Pertengkaran nirfaedah di bulan Ramadhan justru akan mengurangi pahala ibadah. Oleh karenanya, mereka akan menyelesaikan perselisihan jauh sebelum Ramadhan tiba, sehingga mereka bisa fokus memperbaiki diri sendiri selama sebulan penuh.
Sebagaimana riwayat dari Anas bin Malik, para pendahulu Islam juga akan mengeluarkan zakat, sedekah, dan infaknya beberapa bulan sebelum kedatangan Ramadhan. Hal ini agar kaum fakir dan miskin di antara mereka memiliki persediaan makan, dan yang lemah menjadi kuat berpuasa.
"Persiapan Diri Sebelum Fokus Ibadah di Bulan Ramadhan" - Ilustrasi penyaluran persediaan makanan bagi fakir-miskin sebelum Ramadhan tiba. Dok. IZI
Kebiasaan para pendahulu Islam menyalurkan persediaan makanan bagi kaum fakir-miskin sebelum Ramadhan ini merupakan bagian dari dimensi ibadah Hablumminannaas, atau tanggung jawab kepada sesama. Karena, pada dasarnya tidak ada manusia yang senang melihat manusia lainnya kesulitan.
ADVERTISEMENT
Setelah seluruh tanggung jawab kepada sesama ini tunai, maka diharapkan saat Ramadhan tiba, dimensi Hablumminallah, tanggung jawab kepada Allah lebih dapat dimaksimalkan. (DH)