Semangat Memudahkan Korban Tsunami Palu Melalui Kafetaria dan Galeri UMKM

"Semangat Memudahkan Korban Tsunami Palu Melalui Kafetaria dan Galeri UMKM" - Dok. IZI

Tsunami Palu terjadi pada 2018 kemarin. Dampaknya dimulai dengan gempa lalu tsunami dan likuifaksi. Korban yang hidup terus berjuang untuk menjalani kehidupannya pascabencana.

Semangat memberi kemudahan untuk kepada korban bencana Pasigala terus berlanjut. IZI perwakilan Sulawesi Tengah dan KPP Pratama Palu membuka pertama kalinya Kafetaria dan Galeri Produk UMKM Binaan di area perkantoran mereka.

Program ini merupakan tindak lanjut atas program pemberdayaan sebelumnya yang cukup membantu puluhan warga Kota Palu dan Kabupaten Sigi.

Setelah sebelumnya membuka hulu produksi dengan adanya kelompok usaha, rumah pengeringan dan rumah produksi, kini program berlanjut ke wilayah hilir dengan fokus pada pemasaran dan promosi.

Menurut Kepala KPP Pratama Palu Bapak Ranto Napitupulu, SE, M.M kantor Pajak merupakan tujuan para pengusaha dari kelas kecil hingga menengah atas. Ini akan memberikan peluang para pengusaha meminati produk-produk lokal sebagai komoditi pasar mereka.

Beliau juga menuturkan program ini akan diduplikasi ke tempat-tempat pelayanan publik lainnya, terutama semua yang di bawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia, sekiranya berhasil.

Selain itu beliau juga akan mengusahakan UMKM binaan ini menjadi penyuplai produk-produk kebutuhan kegiatan kedinasan seluruh satuan kerja yang ada. Misalnya, pengadaan nasi dos dan lain sebagainya. Hal ini mengingat sangat beragamnya UMKM binaan Inisiatif Zakat Indonesia yang ada.

Di sisi lain, Kepala Perwakilan IZI Sulawesi Tengah menyampaikan bahwa dalam kafetaria dan galeri produk ini juga memiliki penerima manfaat yang ditujukan pada para manula miskin yang sulit mencukupi kebutuhan hidupnya.

Dalam artian, kegiatan usaha ini sebagian keuntungannya diberikan kepada para manula sebagai pemenuhan kebutuhan hidup.

Selain itu, sebagian keuntungan yang lain diperuntukkan bagi pengelola dari golongan tenaga honorer yang dipilih berdasarkan kondisi yatim atau dhuafa.

Program yang diinisiasi IZI beserta Kantor KPP Pratama Kota Palu ini sudah berjalan 3 hari dengan omzet harian rata-rata mencapai 500 ribu rupiah. Pencapaian ini dinilai cukup bagus mengingat usaha yang tergolong baru serta di tangah kondisi pandemi saat ini.

Inisiatif Zakat Indonesia berharap dengan adanya program ini menjadi awal yang baik dan membuka pintu-pintu rezeki bagi penyintas bencana tsunami Palu.

“Semoga selalu bersemangat memudahkan. Insyaallah hidup kita dimudahkan,” terang Syafruddin, Kepala Pendayagunaan IZI Sulawesi Tengah. (Debit/Ed)