4 Fakta Menarik Tentang Komentator Bola Valentino “Jebret” Simanjuntak

Inspirasi Shopee
Temukan inspirasimu di Inspirasi Shopee
Konten dari Pengguna
9 Juli 2019 11:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inspirasi Shopee tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
4 Fakta Menarik Tentang Komentator Bola Valentino “Jebret” Simanjuntak
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Bagi para pecinta sepak bola, pastinya sudah tidak asing lagi dengan komentator yang satu ini. Yup, Valentino “Jebret” Simanjuntak memang terkenal akan ciri khasnya dalam mengomentari suatu pertandingan sepak bola. Tapi bukan hanya sekedar itu saja yang membuatnya menjadi terkenal dan memiliki banyak fans, berikut Shopee berikan 4 fakta menarik lainnya dari Valentino “Jebret” Simanjuntak
ADVERTISEMENT
Sejarah karir Valentino
Sebelum berada di masa puncak kejayaan karirnya saat ini, ternyata Valentino juga sempat menjadi karyawan di salah satu kantor pengacara. Namun karena kecintaannya pada sepak bola begitu besar, tak menghentikannya untuk bisa berkarir di dunia olahraga. Dimulai pada tahun 2006, Valentino mulai mengikuti casting dan akhirnya berhasil menjadi jurnalis di bidang olahraga selama 7 tahun. Akhirnya di tahun 2013, Valentino mulai menginjakkan karir di dunia sepak bola dan menjadi komentator yang sangat terkenal dengan ciri khasnya.
Inspirasi kata “jebret”
Ternyata kata “jebret” yang selama ini sering kita dengar berasal dari masa kecil Valentino. Kembali ke masa lalu, Valentino mengaku bahwa dahulu ketika bermain bola bersama teman-temannya, istilah “jebret” diucapkan karena memiliki arti menendang dengan kencang. Jadi jangan heran ya ketika kata Jebret kerapkali muncul di layar televisi kamu, karena sekarang kamu sudah mengetahui asal usulnya.
ADVERTISEMENT
Penggila dunia bola
Kecintaannya terhadap dunia sepak bola memang sudah dimulai sejak kecil, Valentino ingin sekali dapat menjadi salah satu pemain bola Timnas. Namun, kenyataan berkata lain, sang keluarga mengharapkan Valentino untuk dapat mengutamakan pendidikan terlebih dahulu. Tetapi Valentino tak berhenti sampai disitu, alih-alih meninggalkan kecintaannya terhadap dunia sepak bola, Valentino juga mencari sekolah dengan tim sepakbola terbaik. Sehingga kecintaanya terhadap sepak bola tetap dapat tersalurkan dengan baik.
Gaya komentar yang berubah
Awal mula menjadi komentator, Valentino menggunakan gaya berkomentar yang menyesuaikan dengan khalayak banyak. Valentino menyebutnya dengan gaya yang elegan. Namun pada suatu waktu, Valentino dimintai untuk membawakan acara dengan cara yang berbeda, yaitu nyentrik dan “lebay”. Walaupun dengan mengubah gaya berkomentar dengan cara yang berbeda cukup menggambarkan kepribadiannya, namun awalnya Valentino tidak menginginkan hal tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu ternyata menggunakan gaya berkomentar yang nyentrik dan lebay ini menggiringnya menjadi lebih dikenal oleh banyak orang.
ADVERTISEMENT