5 Mitos MPASI yang Harus Bunda Ketahui Faktanya

Inspirasi Shopee
Temukan inspirasimu di Inspirasi Shopee
Konten dari Pengguna
20 Mei 2019 13:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inspirasi Shopee tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
5 Mitos MPASI yang Harus Bunda Ketahui Faktanya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Setelah memberikan ASI eksklusif selama enam bulan, maka si kecil sudah bisa diberikan makanan tambahan lainnya atau biasa disebut juga dengan MPASI.
ADVERTISEMENT
Ketika ingin memberikan MPASI untuk pertama kalinya, tentunya muncul kekhawatiran yang membuat Bunda sibuk mencari informasi untuk menghindari kesalahan. Tak jarang, informasi yang diperoleh ternyata mitos MPASI yang banyak beredar di masyarakat.
Nah, daripada langsung percaya mitos tersebut, lebih baik temukan faktanya di sini, Bunda.
MITOS: MPASI harus diberikan secepatnya
Pada umumnya, MPASI diberikan ketika si kecil berusia lebih dari 6 bulan. Sementara selama 6 bulan pertama, pemberian ASI eksklusif sebenarnya sudah cukup untuk memenuhi nutrisinya, asalkan asupan gizi Bunda juga terjaga.
MPASI memang bisa diberikan lebih awal, yakni usia 4-6 bulan, jika berat badan si kecil tidak kunjung bertambah meski telah diberi ASI secara rutin, atau jika si kecil sering merasa lapar meski telah mendapat ASI.
ADVERTISEMENT
Pemberian ASI di bawah usia 4 bulan tidak dianjurkan, karena fungsi motorik lidah si kecil belum berfungsi secara optimal. Saluran pencernaannya pun belum mampu memproses makanan padat.
MITOS: Pemberian makanan selain sayur dan buah hanya bisa dilakukan setelah usia si kecil 1 tahun
Sayur dan buah memang mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk tubuh. Namun, si kecil juga membutuhkan asupan protein dan zat besi yang bisa diperoleh dari ikan, telur, dan daging. Banyak Bunda yang menunda pemberian protein lantaran takut sistem pencernaan si kecil belum bisa mencernanya dengan baik.
Padahal, si kecil sudah bisa mencerna protein sejak usia 6 bulan. Yang harus diperhatikan adalah porsi dan tekstur makanannya agar lebih mudah dicerna. Selain itu, amati juga apakah timbul reaksi alergi pada si kecil, jika muncul maka Bunda bisa menghentikan pemberian makanan tersebut.
ADVERTISEMENT
MITOS: Menambahkan madu sebagai MPASI sangat baik untuk kesehatan si kecil
Mitos ini terbukti tidak benar, Bunda. Faktanya, konsumsi madu tidak dianjurkan untuk si kecil yang berusia di bawah 12 bulan. Penyebabnya adalah bakteri clostridium botulinum yang mungkin saja terdapat pada madu. Bakteri ini dapat membuat si kecil lemas, kehilangan nafsu makan, hingga sesak napas.
MITOS: Ketika sudah memberi MPASI, kurangi pemberian ASI
Mitos ini juga terbukti tidak benar, karena ASI masih menjadi sumber energi dan nutrisi untuk si kecil hingga ia berusia dua tahun. Oleh karena itu ketika si kecil sudah diberi MPASI, sebaiknya Bunda tidak mengurangi asupan ASI-nya. Justru pemberian MPASI lebih baik dilakukan setelah konsumsi ASI.
ADVERTISEMENT
MITOS: Selalu berikan makanan yang halus agar tidak melukai mulut si kecil
Pada masa awal MPASI, Bunda memang dianjurkan untuk memberikan makanan yang dihaluskan agar bertekstur lembut, namun tekstur makanan harus dinaikkan seiring bertambah usianya. Hal ini untuk melatih si kecil mengunyah. Sebaiknya tingkatkan tekstur makanan menjadi lebih padat saat si kecil sudah menginjak usia 7-8 bulan.
AM