4 Bahaya Menggoreng dengan Minyak Jelantah

Inspirasi Shopee
Temukan inspirasimu di Inspirasi Shopee
Konten dari Pengguna
9 November 2018 10:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inspirasi Shopee tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menggoreng (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menggoreng (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Menggoreng makanan telah menjadi bagian dari cara memasak masyarakat Indonesia. Memang, menggoreng menjadi cara praktis mengolah makanan. Tak heran kalau kebanyakan jenis lauk yang kamu santap digoreng terlebih dahulu. Namun, seringkali seseorang menggoreng dengan minyak yang sama hingga dua, bahkan tiga kali.
ADVERTISEMENT
Tak jarang, minyak yang telah menghitam pun masih digunakan untuk memasak. Nah, minyak bekas ini disebut juga dengan minyak jelantah. Walau tampak hemat dan menguntungkan, menggoreng dengan minyak jelantah berbahaya bagi kesehatan. Di bawah ini adalah beberapa akibatnya.
1. Sakit tenggorokan
Risiko pertama menggunakan minyak jelantah adalah sakit tenggorokan. Tentu kamu sering mendengar atau merasakannya sendiri ketika mengonsumsi makanan yang digoreng dengan minyak bekas.
Penyebab sakit tenggorokan ini tak lain adalah minyak yang telah digunakan berkali-kali. Bakteri di dalam minyak dapat menjadi salah satu penyebab rasa gatal tenggorokan.
2. Meningkatkan risiko kanker
Minyak bekas yang kembali dipakai menjadi salah satu sumber radikal bebas. Radikal bebas sangat berbahaya bagi tubuh karena akan menyerang sel-sel tubuh dan menjadi karsinogen yang menyebabkan kanker.
ADVERTISEMENT
Radikal bebas tersebut akan terserap ke dalam makanan yang digoreng dengan minyak jelantah dan masuk ke dalam tubuh. Semakin sering Sobat Shopee memakai minyak jelantah saat menggoreng, radikal bebas akan semakin banyak menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan mutasi gen. Hal ini menyebabkan sel dalam tubuh jadi lebih rentan berubah jadi sel kanker.
3. Serangan bakteri
Penggunaan minyak jelantah dapat menyebabkan makanan terkontaminasi bakteri. Hal ini karena minyak jelantah adalah salah satu tempat perkembangbiakan bakteri.
Salah satu bakteri yang berisiko mengontaminasi kamu adalah Clostridium botulinum yang merupakan penyebab penyakit botulisme. Untuk itu, sebaiknya hindari menggoreng dengan minyak bekas untuk mencegah infeksi bakteri terhadap makanan.
4. Risiko obesitas
Penggunaan minyak jelantah untuk menggoreng tanpa disadari meningkatkan kadar kalori dan lemak trans. Terlalu banyak makan makanan yang digoreng saja dapat memunculkan risiko obesitas, apalagi menggunakan minyak jelantah. Jika sudah terserang obesitas, penyakit serius lainnya dapat bermunculan, seperti diabetes, penyakit jantung, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Ternyata, menggunakan minyak bekas pakai atau jelantah berkali-kali memang tidak baik untuk kesehatan. Untuk itu, tetap perhatikan penggunaan minyak pada makanan dan jangan lupa untuk mengganti minyak yang sudah tidak layak digunakan, ya, Sobat Shopee.