Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Membajak Hormon Bahagia dengan Bijak Memilih Makanan Sehari-hari
28 Agustus 2024 12:38 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Intan Fitria Mahmud tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda mendengar istilah “You are what you eat”? Jika Anda pernah mendengar hal tersebut, tentunya kita semua tahu bahwa setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh kita akan mempengaruhi semua system dan proses yang terjadi di dalam tubuh. Oleh karena itu, kita bisa menyebutkan bahwa pangan yang kita makan setiap hari akan menjadi identitas dari diri kita. Ada orang yang selalu makan sehat sesuai anjuran isi piringku, tentu saja ia memiliki tubuh yang bugar dan tidak memiliki penyakit. Adapun orang yang setiap hari mengonsumsi junkfood, tentu saja di usianya yang masih cukup muda malah terserang berbagai penyakit. Itulah mengapa pangan yang masuk ke dalam tubuh kita akan sangat berpengaruh.

Mari kita jelajahi bagaimana beberapa hormon yang dipengaruhi oleh makanan dapat memengaruhi suasana hati kita.
ADVERTISEMENT
1. Endorfin: Penghilang Rasa Sakit Alami
Endorfin adalah hormon penghilang rasa sakit alami yang diproduksi oleh tubuh kita. Hormin ini dilepaskan oleh hipotalamus dan kelenjar pituitari sebagai respons terhadap rasa sakit atau stres, endorfin tidak hanya meredakan rasa sakit tetapi juga memberikan perasaan bahagia. Makanan seperti cokelat diketahui dapat memicu produksi endorfin, menciptakan perasaan euforia. Selain itu, menurut penelitian oleh Choai et al. (2016), makanan pedas juga dapat meningkatkan kadar endorfin karena tubuh memproduksi endorfin untuk mengatasi rasa terbakar dari makanan pedas.
2. Dopamin: Hormon Kebahagiaan
Dopamin adalah neurotransmitter yang berperan penting dalam sistem penghargaan otak kita. Hormon ini membuat kita merasa senang. Misalnya, setelah mencoba satu kue, kita mungkin ingin lebih banyak lagi. Namun, dopamin juga memiliki sisi gelap, seperti kecanduan yang dapat timbul dari penggunaan obat-obatan terlarang.
ADVERTISEMENT
Beberapa cara untuk meningkatkan kadar dopamin melalui makanan adalah:
• Makan Banyak Protein: Makanan seperti kalkun, daging sapi, telur, produk susu, kedelai, dan kacang-kacangan mengandung tirosin, asam amino penting untuk produksi dopamin.
• Kurangi Lemak Jenuh: Batasi konsumsi lemak jenuh dari lemak hewan, mentega, dan produk susu penuh lemak, yang dapat mengganggu sinyal dopamin di otak.
• Konsumsi Probiotik: Makanan seperti yogurt dapat mendukung produksi dopamin dengan mempengaruhi mikrobiota usus.
• Makan Kacang Velvet: Kacang velvet (Mucuna pruriens) atau dikenal sebagai kacang koro benguk ini mengandung L-dopa, prekursor dopamin, dan dapat meningkatkan kadar dopamin, terutama pada penderita Parkinson.
3. Serotonin: Hormon Keseimbangan Suasana Hati
Serotonin adalah zat kimia yang memengaruhi suasana hati. Makanan yang mengandung triptofan, asam amino esensial, dapat membantu produksi serotonin di tubuh. Berikut beberapa makanan kaya triptofan:
ADVERTISEMENT
• Salmon: Ikan ini mengandung omega-3 dan vitamin D, mendukung kesehatan tulang dan gigi. Mengonsumsi 2 porsi per minggu cukup untuk memenuhi kebutuhan triptofan.
• Daging Unggas: Seperti ayam, kalkun, dan angsa, daging unggas tinggi triptofan dan protein.
• Telur: Memasak telur dengan cara yang sehat, seperti merebus atau mengukus, tidak menambah lemak tambahan.
• Bayam: Sayuran hijau gelap ini kaya akan triptofan dan zat besi, yang penting untuk kesehatan darah.
• Biji-Bijian: Meskipun tidak setinggi ikan atau unggas, biji-bijian seperti biji labu dan kenari tetap merupakan sumber triptofan yang baik.
• Susu: Pilih susu rendah lemak untuk mendapatkan kalsium yang mendukung kesehatan tulang.
• Produk Kedelai: Seperti tahu dan susu kedelai, juga merupakan sumber triptofan yang baik.
ADVERTISEMENT
• Kacang-Kacangan: Selain triptofan, kacang-kacangan kaya akan protein dan serat, membantu merasa kenyang lebih lama.
Melalui pemahaman tentang bagaimana makanan memengaruhi hormon-hormon ini, kita dapat mengatur pilihan makanan yang tidak hanya mendukung kesehatan fisik tetapi juga meningkatkan kualitas kesehatan mental kita. Jadi, mulai sekarang, pertimbangkan untuk memilih makanan yang baik untuk tubuh dan pikiran Anda!