news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Mitos Makanan untuk Anak yang Meresahkan Orang Tua

26 Maret 2017 15:01 WIB
ADVERTISEMENT
Jangan mudah percaya dengan mitos yang beredar (Foto: thinkstockphotos)
Orang tua seringkali menilai bahwa makanan manis bisa membuat anak mereka menjadi hiperaktif atau menganggap oatmeal bagus untuk diberikan pada batita. Faktanya, hal ini adalah mitos yang sebaiknya jangan langsung dipercaya.
ADVERTISEMENT
Banyaknya mitos yang beredar membuat para orang tua kerap beranggapan demikian. Padahal, mitos-mitos tersebut sebenarnya belum tentu sesuai dari segi kesehatan. Mitos apa saja yang sebaiknya harus dihindari orang tua? Berikut lima di antaranya seperti dilansir Times of India:
1. Makanan Manis Membuat Anak Hiperaktif
Gula tidak langsung membuat anak hipertensi. (Foto: thinkstockphotos)
Para ahli meyakini, anak-anak hiperaktif bukan karena makanan yang disantap banyak mengandung gula tetapi faktor-faktor lainnya. Misalnya, kurang tidur, pola makan buruk, kurangnya zat besi, atau aktivitas fisik yang lebih rendah. Berikan makanan sehat seperti biskuit gandum untuk memberikan nutrisi dan energi anak Anda. 2. Anak-anak Lebih Rewel saat Makan
Anak perlu beradaptasi dengan rasa baru. (Foto: thinkstockphotos)
Studi menunjukkan bahwa lebih mudah mendorong anak-anak untuk mencoba makanan baru daripada mengajaknya untuk memakan makanan yang pernah dicobanya. Namun saat mencoba makanan baru, anak belajar tentang preferensi makanan yang disukainya melalui indera pengecap. Jika ia tidak suka dengan makanan tersebut, mungkin saja ia akan menolak makanannya ketika disuguhkan kembali. 3. Oatmeal, Makanan Terbaik Untuk Balita
ADVERTISEMENT
Jangan berikan oatmeal pada balita. (Foto: thinkstockphotos)
Meskipun oatmeal adalah makanan sehat yang mengandung banyak nutrisi namun makanan ini hanya cocok dikonsumsi untuk orang dewasa. Memberikan oatmeal pada balita adalah bukan ide yang baik. Menurut ahli gizi klinis Dr Nupur Krishnan, oats mengandung jumlah serat yang tinggi yang dapat membahayakan sistem pencernaan anak Anda. 4. Anak Prasekolah Akan Mengalami Alergi Makanan
Hal yang wajar jika anak alergi makanan. (Foto: thinkstockphotos)
Menurut para ahli, sebagian besar anak-anak mengalamai alergi makanan ketika menginjak usia tiga tahun. Hal ini adalah hal umum dan bukan suatu masalah yang harus dibesar-besarkan. Pada usia ini, anak-anak mungkin akan mengalami alergi terhadap kacang-kacangan. Cara terbaik untuk menghilangkan alergi ini adalah berkonsultasi dengan dokter anak untkuk mengenai alergi anak Anda.
ADVERTISEMENT
5. Selera Makan Anak-anak Berbeda dengan Orang Dewasa
Selera makan anak berbeda dengan orang dewasa. (Foto: thinkstockphotos)
Sampai usia enam tahun, anak-anak akan terus mengembangkan preferensi terhadap makanan tertentu. Jangan hanya memberikan makanan manis atau hambar kepada anak Anda karena anak akan tumbuh dengan mengenali berbagai rasa makanan. Dengan memberikan makanan yang beragam, anak akan mendapat variasi nutrisi dari makanan baru yang mereka santap. Hal ini juga berpengaruh pada perkembangan kebiasaan makan anak yang positif.