Air Panas Musuh Utama ASI Beku, Ketahui 10 Cara Menghangatkannya

21 Maret 2017 16:06 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Hindari cairkan asi dengan air panas (Foto: Thinkstock)
ASI perah yang disimpan dalam kulkas merupakan penyelamat bagi ibu muda yang memiliki segudang aktivitas di luar ruangan. Dengan menyetok ASI segar, sang buah hati tercinta bisa tetap mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan pertama dalam hidupnya.  Pada artikel sebelumnya, kumparan sudah membahas mengenai kiat atau cara menyimpan ASI perah yang baik dan benar. Namun ada satu lagi hal penting yang harus Anda pahami dengan baik, yakni cara menyajikan ASI beku yang tepat. Hal ini tentunya tak kalah penting untuk menghindari kerusakan ASI yang telah disimpan selama beberapa waktu. Anda tak ingin ASI jadi terbuang percuma karena rusak akibat cara pencairan yang salah, bukan? Sebelum ASI rusak terkena air panas yang jadi musuh utama, ada baiknya simak 10 hal berikut ini: 1. Jika sudah menyetok ASI dalam jumlah banyak, pastikan Anda selalu mencairkan ASI yang memiliki tanggal penyimpanan paling lama. Terapkan prinsip First In First Out (FIFO). Dahulukan ASI lama terlebih dahulu, ya! 2. ASI perah beku yang Anda simpan di freezer tak boleh langsung Anda rendam dalam air panas. Hal yang harus dicatat, ASI sama sekali tak boleh mengalami perubahan suhu yang drastis, karena bisa menimbulkan bercak pada ASI dan menghilangkan kandungan nutrisi yang ada dalam ASI. 3. ASI beku dari freezer sebaiknya Anda pindahkan ke bagian bawah kulkas setidaknya beberapa jam atau sehari sebelum digunakan. Bisa juga menormalkan suhu ASI dengan meletakkannya pada air mengalir bersuhu hangat. 4. Jika sedang terburu-buru dan butuh mencairkan ASI dengan cepat, rendam ASI beku dalam wadah berisi air hangat, bukan panas. Suhu yang disarankan adalah kurang dari 37 derajat celcius. Ingat, suhu panas bisa menghilangkan nutrisi dalam ASI. Jika tak ingin ASI rusak, jangan sekali-kali merebus ASI atau memasukkannya dalam microwave, ya! 5. Anda tak disarankan untuk menggabungkan ASI segar dengan ASI perah yang berasal dari kulkas. Penggabungan hanya disarankan untuk ASI yang jarak perahnya tak lebih dari 24 jam. 6. ASI perah dingin yang berasal dari chiller kulkas bisa Anda normalkan suhunya dengan mendiamkannya pada suhu ruangan selama beberapa saat. Setelah itu baru dilanjutkan dengan menghangatkannya menggunakan air hangat. 7. Jangan pernah menyajikan ASI dingin atau ASI yang belum cair sepenuhnya kepada bayi. Perhatikan aroma ASI juga, ya. Jika ASI sudah beraroma asam, sebaiknya buang dan ganti dengan yang baru. Anda tak ingin si kecil mengonsumsi ASI yang telah basi, bukan? 8. Setelah dicairkan, ASI hanya mampu bertahan 24 jam. Dan yang terpenting, jangan pernah membekukan kembali ASI yang telah cair, karena kandungan nutrisi di dalamnya bisa rusak. 9. Suhu maksimal dalam menghangatkan ASI adalah 40 derajat celcius. Jika lebih panas lagi, kandungan antibodi yang ada dalam ASI bisa hilang. 10. Kocok ASI secara merata sebelum diberikan kepada si kecil. Jangan lupa juga untuk mengecek suhu ASI yang telah dihangatkan dengan meneteskannya pada pergelangan tangan. Jika dirasa sudah pas, langsung berikan kepada bayi.
ADVERTISEMENT