news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Merasa Tertekan Hingga Mudah Stres Sering Dialami Wanita Saat Haid

28 April 2017 14:08 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi wanita stres di dapur (Foto: Flickr)
Menstruasi yang menghampiri wanita setiap bulannya rupanya memberikan dampak tersendiri kepada mereka. Mulai dari sekujur tubuh terasa pegal, perut kram, payudara sakit, perut kembung hingga sakit kepala.
ADVERTISEMENT
Tak hanya memengaruhi fisik saja, rupanya kesehatan mental juga terganggu. Misalnya, suasana hati menjadi tidak karuan hingga mudah marah atau sedih
Psikolog Elizabeth Santosa M.Psi menuturkan bahwa hal tersebut wajar dialami karena menstruasi dapat memicu ketidakseimbangan hormon. Saat menstruasi, hormon esterogen, serotonin dan endorfin menurun drastis sehingga suasa hati wanita akan berubah satu sampai dua hari sebelum masa haid.
Psikolog yang akrab disapa Lizzie itu kemudian memaparkan hal-hal yang dirasakan wanita, terutama wanita aktif yang memiliki segudang kegiatan saat dirinya mengalami menstruasi, apa saja?
1. Waktu 24 Jam Terasa Kurang
Seorang wanita aktif memiliki sejumlah kegiatan baik di dalam maupun di luar rumah. Seorang ibu bekerja misalnya, ia harus membagi waktu untuk pekerjaan, keluarga dan diri sendiri. Semua harus diatasi dalam waktu yang hampir bersamaan hingga terkadang 24 jam terasa kurang baginya.
ADVERTISEMENT
Belum lagi saat menstruasi, terkadang perut terasa nyeri dan badan pegal-pegal. Menjalani aktivitas dan menyelesaikan pekerjaanpun menjadi tidak maksimal.
2. Tekanan Peran Sosial
Seorang wanita yang berusia 28 tahun ke atas yang hidup di zaman sekarang ini dikenal dengan sebutan 'sandwich generation', di mana banyak wanita aktif yang modern tapi masih membawa pola pikir yang lama.
"Ketika ada wanita bekerja, ada yang bilang 'huuu...anak di rumah enggak diurusin'. Kalau kita enggak kerja, ada yang bilang 'ihh..jadi perempuan enggak kerja di rumah ngapain aja enggak bantuin suami'. Belum lagi teman, kita lagi bekerja, teman kita posting foto sama anaknya, sementara kita enggak bisa sama anak, jadi sedih," jelas Lizzie di acara Sangobion MenstruPain di Veranda Hotel, Jakarta Selatan, Kamis (27/4).
ADVERTISEMENT
Ilustrasi wanita kerap menyalahkan diri sendiri (Foto: Pixabay)
3. Menyalahkan Diri Sendiri
Menstruasi membuat suasana hati wanita berubah-ubah. Terlebih lagi jika mendapatkan tekanan sosial dari lingkungannya, mereka cenderung menyalahkan dirinya sendiri ketika gagal.
"Karena 'sandwich generation' ini berada di tengah-tengah, seringkali kita menyalahkan diri sendiri ketika gagal. Kita enggak hadir di acara penting anak, kita self blame. Pokoknya merasa bersalah banget," lanjut Lizzie lagi.
4. Kritik dari Teman Sebaya
Wanita sangat kompetitif sehingga banyak tekanan dari sesama wanita lainnya. Kritik yang diterima dalam mengurus anak, membagi waktu antara pekerjaan dan berinteraksi dengan lingkungan sosial seolah menjadi sasaran empuk untuk mengkritik wanita lainnya.
5. Rentan terhadap Stres
Ilustrasi wanita lebih mudah stres (Foto: Pixabay)
"Bayangkan kamu lagi haid, harus multitasking sambil nyetir dan harus membalas whatsapp, di jok belakang anak nangis belum lagi ada telepon dari orang kantor. Stres enggak?" tanya penulis buku 'Rising Children in Digital Era' ini.
ADVERTISEMENT
Itu semua karena wanita lebih pandai untuk melakukan multitasking alias mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus dibandingkan pria. Beda dengan pria yang cara kerja otaknya dibagi-bagi berdasarkan bagiannya.
"Cara kerja otak wanita berbeda dengan pria. Kalau pria ibaratnya per kompartemen, ada 'laci' untuk keluarga, kantor dan lain-lain. Kalau lagi di kantor urusan rumah enggak dibawa-bawa. Tapi kalau wanita, semuanya 'tumplek' jadi satu," tutup Lizzie.